Tuesday 25 October 2016

Makalah Teks Cerpen, Teks Pantun, dan Teks Cerita Ulang

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Makalah Bahasa Indonesia. “
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan Bu Hermi selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.



Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Pati,   November 2016



                                                                                                                               Penyusun








Daftar Isi

Kata Pengantar …………………………………………………………………………………..................  1
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………….....................  2
Contoh Teks Cerpen ……………………………………………………………………..............……….. 3
Menganalisis Struktur Teks Cerpen ……………………………………………..........……………... 8
Memproduksi Teks Cerpen ……………………………………………………….............……………. 9
Mengonversi Teks Cerpen …………………………………………………………............…………... 12
Contoh Teks Pantun………………………………………………………………….............…………..  24
Menganlisis Teks Pantun …………………………………………………............……………………. 24
Memproduksi Teks Pantun ………………………………………………...........……………….……. 24
Mengonversi Teks Pantun ………………………………………………...........………….…………..  25
Contoh Teks Cerita Ulang ………………………………………………............……………………… 26
Menganalisis Teks Cerita Ulang………………………………………...........……………..……….. 28
Memproduksi Teks Cerita Ulang …………………………………...........………………..………... 32
Mengonversi Teks Cerita Ulang ………………………………..........……………………………….  33
















  •      Contoh Teks Cerpen



Maaf

Udara pagi ini begitu dingin,membuatku malas beranjak dari tempat tidur yang nyaman ini. Aku bergegas mengambil handuk dan mandi. Dan sekarang aku sudah rapi,siap untuk menjalankan rutinitasku yaitu sekolah,aku duduk di kelas sebelas di salah satu SMA terbaik di Bandung. Suara Ibu di bawah sudah memanggilku.
“Kugy cepat turun!sarapan sudah siap!” Teriak Ibu.
“Iya bu,ini sudah kok.” Teriakku dari dalam kamar,dengan tak bersemangat ku langkahkan kaki   ini untuk turun.Di ruang makan Ibu sudah duduk dengan menu makan pagi yang berjejer rapi di meja makan,Nasi goreng,telur mata sapi,roti bakar dan susu.
“Ini, nasi goreng kesukaan kamu sayang.” Ucap Ibu sambil menyodorkan sepiring nasi goreng.
“Iya bu,terima kasih,ngomong-ngomong Ayah kemana Bu?” tanyaku.
“Oh,Ayahmu sudah berangkat tadi pagi,ayah katanya ada pertemuan penting.” jawab Ibu.Dan kali ini aku harus berangkat sendiri, bersepeda.Setelah sarapan usai aku bergegas keluar rumah dan berpamitan pada Ibuku.
“Bu,Kugy berangkat dulu ya?assalamualaikum.”
“Walaikumsalam,hati-hati ya?” Jawab Ibu,sambil mencium keningku.Aissh padahal aku sudah besar,masih saja diperlakukan layaknya anak kecil.

Ku kayuh sepedaku dengan perlahan,melewati kompleks perumahan,udara begitu dingin menusuk tulang padahal sudah jam setengah tujuh.Jarak rumahku dengan sekolah memang tidak terlalu jauh,cukup 15 menit dengan sepeda.Tapi,aku tidak terlalu sering pergi ke sekolah menggunakan sepeda,aku selalu berangkat bersama Ayah.
***
Sesampainya di sekolah,aku bergegas menuju ke kelas,tetapi tiba-tiba ketika aku berjalan seseorang menabrakku dari belakang BRRRRUKKK!aku pun terjatuh.
“Adduuuuhhh!” Teriakku sambil memegang kakiku yang lecet .

Tetapi orang itu tak menghiraukan teriakkanku,ia justru malah lari bergegas pergi.Dalam benakku siapa orang itu?Kurang ajar sekali asal tabrak,langsung pergi begitu saja minta maaf saja tidak,dasar tidak punya sopan santun,aku masih penasaran siapa orang tadi.
Suasana kelas 11 IPA 4 sudah ramai sekali,ramai dengan hiruk pikuk teman-teman yang sibuk mengerjakan tugas dari Pak Frans guru fisika yang super killer.Tapi untunglah tugasku dari Pak Frans sudah kukerjakan jauh-jauh hari,jadi sekarang aku bisa santai sejenak.Bangku ku masih kosong,bangku baris kedua deret ketiga,memang aku duduk sendiri di bangku itu karena jumlah murid yang ganjil dan alhasil aku duduk sendiri.Kesepian?sudah pasti,tapi ada teman-temanku yang membuatku merasa tak kesepian yaitu Olive,Allicia dan masih banyak lagi.Dan aku sangat berharap sekali ada seseorang yang bakal mengisi bangku di sebelahku.

“Kugy kok kamu santai?tugas dari Pak Frans sudah dikerjakan?” tanya Olive,temanku yang duduk di depan bangkuku.
“Sudah Liv,aku kerjakan jauh-jauh hari.” Jawabku.

TENG!TENG!TENG bel masuk berbunyi.Seperti biasa setelah bel berbunyi anak-anak wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya serentak.
Jam pertama diisi oleh mata pelajaran fisika,Pak Frans,beliau pun datang tetapi,siapa anak laki-laki yang bersama Pak Frans itu?sepertinya bukan siswa di sekolah ini,dan sepertinya aku pernah melihat anak itu.

“Anak anak. Hari ini kita kedatangan murid baru. Bapak harap kalian senang atas kedatangannya. Keenan, mari masuk!” Seru Pak Frans.

Kulihat seorang anak laki-laki berambut agak gondrong masuk ke kelas.Wajahnya lumayan agak bule hidungnya mancung,sepertinya dia blesteran luar negeri,dari penampilannya dan gayanya berjalan ia seperti anak yang angkuh,gumamku dalam hati.
“Keenan,silahkan memperkenalkan diri,” Kata Pak Frans.
“Selamat pagi teman-teman,Namaku Keenan Nicollas,kalian bisa memanggilku
Keenan, aku pindahan dari Spanyol,tetapi aku lahir di Bandung.Dan ku harap kalian senang atas kedatanganku.” Kata Keenan memperkenalkan dirinya.

Aku tercengang.Dari Spanyol?lahir di Bandung?Mungkin ini yang aku harapkan seorang yang bisa menemaniku di bangku ini.Tapi,aku baru menyadarinya bahwa Keenan adalah orang yang menabrakku tadi pagi!
“Baiklah, Keenan, silahkan duduk di samping…” Pak Frans berfikir lama.
“Ah..itu di samping Kugy sudah lama sekali dia duduk sendiri.” Seru Pak Frans.

Ya,Kugy yang kau tabrak tadi pagi,tanpa minta maaf dan langsung pergi begitu saja.
“Ooh… Yang itu…” Ia memasang wajah sinis padaku.Sepertinya dia tidak mengingatku,Dasar!dia duduk disampingku.Rasanya aku ingin berbicara dan menunujukan luka kakiku padanya,tapi aku mencoba untuk bersabar.

Aku menyapanya.
“Hai!namaku Kugy.Senang bertemu denganmu.” Sapaku ramah dengan senyuman seraya mengulurkan tanganku dan melupakan kejadian tadi pagi.
“Hai Keenan.” Ucapnya dengan nada yang agak dingin.Dalam benakku Keenan benar-benar merasa tidak bersalah. Aku hanya bisa diam. Walaupun ada sedikit kekecewaan di dalam hati,seharusnya dia minta maaf padaku.
Teng! Teng! Teenggg!!! Bel tanda istirahat  berbunyi.

“Baiklah anak anak.Sampai disini dulu pelajaran kita,sekarang waktunya istirahat.” Kata Pak Frans. Aku pun pergi ke luar kelas.
“Kugy, tunggu!” Teriak seseorang memanggil namaku. Aku menoleh ke belakang, mencari cari asal suara.
“Eh,Allicia. Ada apa?” Tanyaku.
“Bagaimana rasanya duduk dekat dengan anak baru? Pasti enak dong! Apalagi dari Spanyol.” Tanya Allicia, teman akrabku. 
“Tidak juga,Al … Ia terlihat sangat sombong. Benar benar sombong. Dan taukah kamu?dia yang menabrakku tadi pagi hingga kakiku lecet,dan dia tidak minta maaf padaku,serasa tidak punya salah.” Jawabku, dengan nada rendah.
“Mungkin dia tidak sengaja Gy..” Tambah Allicia.
“Sengaja atau tidak seharusnya dia minta maaf padaku.” Jawabku dengan nada tinggi. Tiba-tiba (BRUUUUUKK)
“Awww sakiitt!” Rintihku kesakitan.Aku terjatuh dan ternyata Keenan lagi,ia menabrakku dari belakang,luka di kakiku bertambah parah dan mulai mengeluarkan darah.
“Eh anak baru! Sombong banget sih,minta maaf dong!” Teriak Allicia,dengan nada penuh emosi.Tapi Keenan tidak menghiraukannya,dia langsung berlalu pergi.
“Udahlah,Allicia. Gak apa apa, kok.” Kataku.Aku berusaha untuk memaafkannya.

Sudah dua kali Keenan si anak baru itu melakukan ini padaku,tadi pagi dan siang ini,aku menahan sakit di kakiku,tapi rasa sakit ini tak ada apa-apanya di bandingkan rasa sakit hatiku karena dia tidak mau minta maaf atas perbuatannya itu.
“Kenapa kamu kamu diam saja Kugy? Dia sudah melakukan ini padamu dua kali… Dia itu menganggapmu musuh. Bukan teman,dia jahat!”  Perkataan Allicia membuatku terdiam. Apa benar yang dikatakan Allicia?
“Kau benar, All…” Kataku seraya menganggukkan kepala. Aku terhasut omongan Allicia…
***
Keesokan harinya, aku akan benar benar mengubah sikapku pada anak itu. Ia menganggapku musuh, aku pun harus begitu.

Aku duduk di bangku,dan Keenan pun datang.Aku benar-benar muak melihat wajah anak sombong itu.Rasanya inginku cakar muka dia.
“Huh…” Aku mendengus kesal.
 “Allicia, kita ke taman saja.” Ajakku pada Allicia.
“Iya, aku juga malas melihat wajah anak baru itu!” Seru Allicia mengiyakan.

Sesampainya di taman,aku berbincang-bincang dengan Allicia,tiba-tiba perutku sakit 
“Aduh, All… Aku tinggal dulu ya… Gak tahan nih…” Kataku.
“Iya. Udah cepat sana…” Kata Allicia.

Sesampainya di toilet, aku menutup pintu. Saat ingin keluar…….PINTU KAMAR MANDI TERKUNCI DARI LUAR!!!!!
“Wah, gawat! Pintunya terkunci! Tolooongg! Tolooongg! Toloongg akuuu!” Teriakku meminta bantuan seraya mengetuk ngetuk pintu toilet. Sudah hampir 1 jam aku disini aku tak tahan lagi

Seketika semuanya gelap…
***
Aku membuka mata perlahan. Pandanganku masih buram. Terlihat seorang laki-laki di hadapanku.Siapa Dia?

Semakin lama penglihatanku semakin jelas. Ternyata laki-laki itu Keenan aku memperhatikan sekelilingku. Ini ruang UKS! 
“Keenan,kau pasti yang telah mengunci pintu kamar mandi kan!” Tanyaku pada Keenan dengan penuh emosi.
“Kamu benar-benar jahat Keenan!kamu tega!salahku sama kamu apa?Kamu sudah menabrak aku dua kali hingga kakiku terluka!!” Emosiku semakin menjadi-jadi.
“Sssht..” Keenan menutup mulutku.
“Kugy,Keenan bukan pelakunya. Justru Keenan lah yang telah menyelamatkanmu. Pintu toiletnya tidak ada yang mengunci. Melainkan terkunci sendiri. Maklum, pintu toilet itu tidak pernah diperbarui…” Jelas Pak Frans. Tunggu, Keenan menolongku?

“Keenan,jadi kamu yang menolongku?” Tanyaku ragu-ragu.
“Iya,Gy..” Jawabnya singkat.
“Terima kasih ya Keenan?” Ucapku.Aku benar-benar tidak menyangka bahwa Keenan ternyata baik.

“Oh iya Gy,aku mau ngomong sama kamu,Ini soal kemarin.Aku minta maaf ya Kugy karena aku udah nabrak kamu dua kali sampai kaki kamu terluka tanpa minta maaf bukan, karena aku tidak mau minta maaf tapi waktu itu aku benar buru-buru,jadi tidak sempat meminta maaf padamu,dan pada waktu pertama kali aku duduk disebelah kamu sebenarnya aku tahu bahwa kamu yang aku tabrak pagi itu.”  Ucap Keenan tulus.
“Oh iya Keenan ini yang sebenarnya aku tunggu dari kamu,sebuah kata maaf. Sebenarnya aku sudah maafin kamu dari kemarin kok,Dan maaf juga aku telah menuduhmu dan membentakmu,emosiku tadi memang sudah tak terbendung.” Jelasku pada Keenan.Ternyata aku salah paham padanya,aku telah berburuk sangka padanya.
“Aku juga minta maaf,karena aku sudah bersikap dingin padamu,padahal kita sebangku.” Ucap Keenan.
“Keenan maukah kamu jadi sahabatku?” Tanyaku.
“Ya, sahabat tentu saja aku mau Kugy,” seraya mengacungkan jari kelingkingnya.

Dan kini aku dan Keenan benar-benar bersahabat,kemanapun kita selalu bersama.Dan ternyata Keenan itu sangat baik,dia sopan.Aku bangga mempunyai sahabat seperti Keenan.














  •      Struktur Teks Cerpen “Maaf”



Abstrak : Udara pagi ini begitu dingin,membuatku malas beranjak dari tempat tidur yang nyaman ini. Aku bergegas mengambil handuk dan mandi. Dan sekarang aku sudah rapi,siap untuk menjalankan rutinitasku yaitu sekolah,aku duduk di kelas sebelas di salah satu SMA terbaik di Bandung.
Orientasi : Ku kayuh sepedaku dengan perlahan,melewati kompleks perumahan,udara begitu dingin menusuk tulang padahal sudah jam setengah tujuh.Jarak rumahku dengan sekolah memang tidak terlalu jauh,cukup 15 menit dengan sepeda.Tapi,aku tidak terlalu sering pergi ke sekolah menggunakan sepeda,aku selalu berangkat bersama Ayah.
Komplikasi : Sesampainya di sekolah,aku bergegas menuju ke kelas,tetapi tiba-tiba ketika aku berjalan seseorang menabrakku dari belakang BRRRRUKKK!aku pun terjatuh.
Evaluasi : “Udahlah,Allicia. Gak apa apa, kok.” Kataku.Aku berusaha untuk memaafkannya. Sudah dua kali Keenan si anak baru itu melakukan ini padaku,tadi pagi dan siang ini,aku menahan sakit di kakiku,tapi rasa sakit ini tak ada apa-apanya di bandingkan rasa sakit hatiku karena dia tidak mau minta maaf atas perbuatannya itu.
Resolusi : “Keenan maukah kamu jadi sahabatku?” Tanyaku.

“Ya, sahabat tentu saja aku mau Kugy,” seraya mengacungkan jari kelingkingnya.
Dan kini aku dan Keenan benar-benar bersahabat,kemanapun kita selalu bersama.Dan ternyata Keenan itu sangat baik,dia sopan.Aku bangga mempunyai sahabat seperti Keenan.

Koda : Jangan berburuk sangka terlebih dahulu pada seseorang,Jadilah orang yang pemaaf.Dan kita tidak boleh sombong dengan teman.Dan jangan mudah terhasut oleh orang lain.








  •      Teks Cerpen Hasil Karya Sendiri



Ketika Imajinasiku Menjadi Nyata

                Sendiri, beginilah hidupku. Setidaknya setelah kedua orang tua ku bercerai.  Selalu hidup dalam bayang sepi. Tak ada seorangpun yang sudi hanya untuk sejenak menemani ku. Selalu ku bertanya, Apa salah ku? Mengapa tak ada seorangpun yang mewarnai hidup ku ini? Apakah hanya sebuah seperangkat personal computer yang mau menemani ku? Menemani jari-jari ini tuk meluapkan isi hati? Sayang mereka tak hidup. Mereka tak seperti seorang teman yang mampu tuk di ajak berinteraksi.
                Hingga pada suatu saat pada titik jenuh ku, aku mulai membayangkan seorang teman. Seorang teman yang selalu ada untuk ku. Cherly, itulah nama yang ku berikan pada teman khayalan ku. Dengan rambut lurus hitam sebahu dan mata bulat yang manis, dia tampak cantik. Belum lagi senyum dari bibirnya yang imut, membuat ku semakin bahagia memiliki teman khayalan seperti dia. Ya, memang dia hanyalah teman khayalan. Tapi seakan dia benar-benar ku anggap hidup. Setidaknya begitulah dalam imajinasi ku.
                Seperti biasa, pagi hari setelah bangun tidur aku selalu menyapa Cherly dengan bahagia. Cherly pun membantu ku untuk menyiapkan makanan dan baju ganti untuk ku berangkat sekolah. Sekali lagi, itu hanya khayalan ku. Setelah mandi dan aku pergi ke ruang makan, betapa terkejutnya diriku melihat sepaket makanan lengkap di atas meja makan. Dalam pikirku, mungkin nenek yang sudah membuatkanya. Memang kadang-kadang nenek membuatkan makanan seperti ini. Tanpa berpikir panjang, aku segera menghabiskan makanan ini. Tak lupa, aku mengajak Cherly untuk ikut menikmatinya. Sekali lagi, ini hanya sebuah imajinasi. Tapi Cherly sudah cukup mengobati kesepian ku.
                Saatnya  aku berangkat sekolah, namun kali ini aku tidak sendiri. Tentunya aku di temani Cherly. Dia memang setia, tiap aku memanggilnya dia selalu datang dalam pikiranku. Sampai di sekolah, aku pun menuju ke kelas. Karena murid di kelasku ganjil, jadi ada satu bangku kosong di samping tempat duduk ku. Disitulah tempat Cherly duduk. Membayangkan jika Cherly benar-benar ada, maka sempurnalah dunia ini. Semakin tinggi ku berkhayal, hingga akhirnya ku tersadar saat dilempar pulpen oleh salah satu tema ku.
                Bel panjang tanda pulang pun berbunyi. Segera aku mengambil tasku dan menggandeng tangan Cherly untuk pulang bersama.
                Sesampainya di rumah, aku kembali terkejut. Seperti tadi pagi, kembali ada makanan yang menghiasi meja makan ku. Kali ini aku tak langsung memakanya. Aku pergi ke rumah nenek yang berada tepat di samping rumah ku. Bukan apa-apa, hanya untuk memastikan apa dia yang memberi makanan untuk ku hari ini. Mengetuk pintu namun tak ada jawaban, aku pun langsung masuk tanpa permisi. Aku kembali terkejut, kali ini aku melihat nenek ku tergeletak lemas di kursi. Ku pegang nadinya, sayang aku terlambat. Dia sudah tak ada di dunia ini lagi.
                Semakin bertambah penderitaan ku. Aku sudah kehilangan semua keluarga ku. Semua ini membuat ku semakin gila. Ingin ku akhiri hidup ini, namun aku tahu itu hanya akan menambah penderitaan ku di sana.  Tak apalah, aku masih memiliki Cherly. Aku yakin dia masih setia menemani ku.  Sekarang yang harus ku pikirkan adalah bagaimana aku akan melanjutkan hidup ini jika tak ada lagi yang menafakahi ku.
                Akupun berpikir untuk memulai berbisnis. Namun apa yang bisa ku manfaatkan untuk mencari uang? Aku ingat dengan membuat kripik pisang yang pernah di ajarkan nenek ku dulu. Dengan modal yang pas-pasaan aku pun memberanikan diri pergi ke pasar unuk membeli pisang dan bahan lainya untuk membuat keripik itu.
                Bisnis pun dimulai. Bersama Cherly aku mulai memotong-motong pisang menjadi bagian yang tipis untuk selanjutnya digoreng. Walaupun Cuma menggunakan penggorengan kecil dan alat seadanya, aku tetap semangat untuk menggoreng irisan pisang ini. Tak lama semua pisang pun habis tergoreng. Mulai ku bungkus keripik pisang dengan plastik. Dan akhirnya bungkus demi bungkus, semua keripik telah siap untuk di edarkan ke warung-warung.
                Mulai hari pertama pemasaran. Hari ini aku cukup beruntung, karena semua keripik ku dibeli oleh warung milik tetangga ku. Penghasilan hari ini ku sisihkan untuk simpanan dan yang pasti untuk modal membeli pisang lagi. Mengulangi hal seperti itu setiap hari, membuat ku berpikir apakah aku bisa mendapat lebih dari ini? Akupun memutar otak tiap malam untuk mencari ide dan inovasi dalam produk ku.
                Suatu saat, aku terpikir bagaimana jika keripik ku dikemas menggunakan plastik seperti bungkus snack yang ada di swalayan-swalayan itu? Pastinya itu akan menambah nilai jual produk ku. Ku coba, dan hasilnya terbukti. Dari semula menggunakan bungkus plastik yang hanya ku hargai Rp500,-/bungkus, kini bisa ku jual dengan Rp1000,-. Akupun semakin kaya dan kaya. Sekarang yang harus ku lakukan adalah mendapatkan ijin produksi, mengingat usaha ku yang sudah semakin besar.
                Tak sadar kesuksesan ini membuat ku lupa dengan teman khayalan ku. Cherly, apa kabar dia? Ku coba lagi memikirkanya, tapi apa? Aku tak mampu lagi untuk menampakanya lagi di dalam pikiran ku. Kenapa ini? Seakan aku kehilangan teman yang telah lama menemani ku. Semakin ku mencoba memikirkanya, semakin gagal hitam bayangan dimata ku. Semakin dalam ku coba menampakanya, semakin samar bayangnya diangan ku. Apa yang telah ku lakukan? Aku telah menghilangkan bagian terpenting dalam hidup ku. Aku melupakan seorang yang telah mendampingi dalam sedih ku. Namun tak ada guna ku tangisi, toh dia juga hanya khayalan ku.
                Hingga suatu ketika dalam tidur ku, aku bermimpi. Cherly, aku melihatnya sedang menangis di bawah pohon beringin dekat rumah ku. Dia sendirian, akupun semakin merasa bersalah. Kemudian kuhampiri dia, aku meminta maaf kepadanya. Tapi akhirnya apa? Semakin dalam tangisanya. Akupun menjadi takut. Aku takut tuk meninggalkanya lagi. Mengapa semua ini harus terjadi? Aku sudah tak mampu lagi menampilkan Cherly dalam imajinasi ku.
                Keesokan harinya ketika aku bangun dari tidurku, aku melihat Cherly berada di pojok kamar dengan senyum manisnya. Ku kira ini hanya mimpi, namun setelah ku perhatikan ternyata ini nyata. Cherly berada didepanku dan yang membuatku bingung mengapa dia ingin mencekik leherku? Seketika aku menutup mata. Ketika kubuka mataku ternyata Cherly sudah kembali pergi.
                Akupun melangkahkan kakiku dan keluar kamar. Kembali aku melihat Cherly duduk manis di kursi ruang tamu. Akupun lari menuju kamar mandi. Entah mengapa aku mengira akan merasa aman  di kamarmandi. Namun yang terjadi sebaliknya, ketika aku berlari tak sengaja aku menginjak keset yang berada di pintu. Aku terpeleset dan kepalaku membentur ujung meja. Setidaknya begitulah ingatan ku.
                Seketika aku berada di tempat yang tak tahu apa namanya. Yang jelas tempat ini indah sekali. Namun kembali aku melihat sosok Cherly disana. Dia mendekat padaku, dan akupun semakin takut. Dengan senyum manisnya, Cherly hanya berkata “Kau telah menciptakan ku, dan kau juga telah melupakan ku. Aku hanya ingin kau menemani ku”.
sama-sama belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang detail.
Berikut contoh cerpen beserta naskah drama yang juga diadaptasi dari cerpen ini



  •      Mengonversi Teks Cerpen Menjadi Drama


Teks Cerpen
Bercinta

            Aku bercinta dalam kesunyian yang panjang, dalam waktu yang membunuh detik tanpa pilu, bercinta dengan gemerlap malam, dengan bintang-bintang yang tertindih bulan, dengan nafas kerinduan yang merintih, dengan kata tanpa makna yang aku tak pernah tau... Aku bercinta dengan diriku, sunyi itu kembali merapat dalam mata yang merindu, aku sedang bercinta dalam damai...dengan jiwaku..
***

Lelaki itu datang menghampiriku, matanya bersinar seperti bulan purnama, aku sibuk dengan laptop di meja kerjaku
“I Love You,” katanya datar padaku sambil berbisik. Aku tersenyum, dirinya datang kembali ke meja kerjaku
“Pacarku,” katanya sambil menunjukan foto lelaki dengan topi hitamnya.

Aku diam, lalu menjawabnya “pacar apa suami?” Dia membalasnya
“Suami..hahahaha,” dia tertawa sambil menutup mulutnya.
“Lelaki menikah dengan lelaki?” kataku lagi.
“Nikmat,” jawabnya riang.
“Apanya?” balasku.
“hahahahahaha” Lalu kami tertawa bersama.
Lelaki itu, bercinta dengan dirinya sendiri, dengan rindu yang mungkin tak pernah dia lukis dalam kanvas. Aku menatapnya dari kejauhan perlahan, matanya masih terpaku menatapku, bibirku tersenyum. Lelaki itu bercinta dalam rindu tanpa makna, yang mungkin tak pernah dapat dia rasakan itu dalam dunia nyata...
Dia telah bercinta dengan kerinduannya, keluar dari kodrat yang sesungguhnya..

***
Pagi ini, mentari datang dengan kicauan burung yang menari, aku lupa tadi malam, suara apa yang kudengar kala bercinta, bercinta dalam damai dengan jiwa tanpa kata, yang pasti aku telah mampu melukisnya, meski jejaknya hilang tanpa jeda.
Demontrasi menghadang jalan utama, aku melirik arlojiku, telat satu jam sepuluh menit. Aku melihat para demonstran yang berteriak dengan kata untuk para pemilik tahta.
Mereka telah bercinta, bercinta dengan kerinduan akan kebebasan bersuara, bercinta dengan jiwa-jiwa yang tenang namun berkuasa.
Mereka bercinta, dengan terik matahari pada suara-suara gaduh tanpa peluh. Tanpa nafas yang tercekat dan lelah, mereka bercinta dengan kebebasan, dengan kerinduan akan keinginan dan harapan.

***
Bintang menari-nari dalam pelupuk surya yang tenggelam, tak ada kata, mobil-mobil mewah itu terhenti dalam rumah yang tak lagi mewah.
Di dalamnya puluhan wanita telah bercinta dengan kepalsuan mereka, dengan gincu yang melekat pada bibir yang mendesah dengan peluh, tak ada lagi hasrat, tak ada lagi cinta, karena mereka telah bercinta, dengan kepalsuan tanpa kata-kata.
Suara musik pelipur lara, puluhan wanita itu menggoyangkan pinggul mereka menikmati indahnya dunia. Mereka sadar, bahwa mereka telah bercinta, dengan tangis tanpa airmata.

***
Suara hentakan kaki pada tangga-tangga di pusat perbelanjaan itu,  memekakkan telinga. Mungkin bukan telinga mereka atau kita, namun telinga para penjaga yang telah bercinta dengan dinginnya malam dibawah kolong langit tanpa atap.

Bercinta dengan keinginan yang tak perlu, bercinta dengan hasrat yang juga tak pernah ada sebelumnya.
Bercinta dengan lorong-lorong dalam terangnya cahaya, mereka telah bercinta, dalam kemewahan berbalut keinginan tanpa tembok pembatas yang pernah ada sebelumnya.
***

“Permisi” kata perempuan cantik dengan rambut hitam sebahunya.

Lelaki itu menatapnya lalu mempersilahkannya masuk
“Apa kabar?” kata lelaki itu sambil menggoyangkan penanya.
“Baik pak” jawab perempuan itu datar

Mereka terdiam, bercinta dengan pikirannya, dengan kerinduannya yang datang tanpa suara
“Aku merindukanmu” kata lelaki itu berbisik dalam batinnya
“Aku juga” perempuan itu menatap tangan lelaki itu yang terus menggoyangkan penanya. Mereka telah bercinta, bercinta dalam jiwa yang menari-nari dengan dinding pembatas. Bercinta dengan kata tanpa kejujuran, dengan area yang terlindungi, dengan sisi rasional yang berjalan berdampingan dengan sisi dramatis. 
“Aku mencintaimu” nyaris tanpa suara keduanya berkata-kata.

Lelaki itu menyerahkan filenya, lalu perempuan itu berjalan keluar ruangan menuju mejanya.
“Hati-hati” kata si lelaki

Perempuan itu menunduk tanpa kata, menghampiri mejanya, lalu mengambil ponselnya dan mengirimkan sms untuk sahabatnya
Aku bahagia,hari ini bertemu dengannya,  meski hanya sebentar. Aku bahagia melihatnya bahagia.  Aku mengerti ini hasrat yang harus aku hapus, Meski sulit, namun aku yakin aku mampu. Ada hati yang akan tersakiti jika aku maju tanpa jeda. Aku bukan miliknya, Dia bukan milikku. Tuhan tidak mempertemukan kita disaat yang tepat. Aku sadar itu. Apa benar aku harus melangkah pergi?

Perempuan itu menghapus airmatanya, menghapus hasratnya untuk bercinta dengan kerinduannya, dengan jiwa yang mungkin tak termiliki hari ini. Dengan keinginan yang datang lalu tak jua dapat pergi. Perempuan itu telah bercinta, bercinta dengan hatinya, melawan keinginannya.

***
Rindu memanggil dari kejauhan, setitik air turun dari langit membasahi bumi. Perempuan itu menatap lelaki yang terbaring disampingnya. 
“Bagaimana kau dapat hidup dengan laki-laki yang tidak pernah kau cintai? Bertahun-tahun... menemaninya... memahami dan merawatnya? “ pertanyaan itu muncul di benak perempuan yang menatap laki-laki yang terbaring disampingnya hingga terlelap tanpa kata.
Tak lama datang seseorang yang sangat dinantikannya...
“Kau..” kata perempuan itu lemah
Lalu lelaki itu tersenyum
“Kemarilah..” lelaki itu menjawabnya, sambil membentangkan tangannya
Perempuan itu datang menghampirinya...memeluknya, mereka terbenam dalam dekapan kerinduan.
“Kemana kau?...” perempuan itu melanjutkan kata-katanya.
“Aku disini, dihatimu, bersama disetiap langkahmu...” lalu mereka saling memandang, terdiam bersama keheningan malam.
Mereka telah bercinta, bersama mimpi-mimpi mereka yang mungkin saja tertunda. Perempuan itu bercinta dengan bintang yang akan menjadi matahari, dengan mimpi yang tak akan menjadi nyata, dengan impiannya. Lelaki itu hanya mimpinya, belahan hatinya, serpihan dari tulang rusuknya yang belum disatukan Tuhan.
***
“Aku butuh kau, sekarang!” perempuan itu menutup ponselnya
Mereka bertemu di kedai kopi, menghirup secangkir kopi panas dengan aromanya yang khas.
“Aku bertemu sayed” kata perempuan itu antusias
“Lalu?” kataku
“Aku lepas kendali, aku membiarkan segalanya terjadi” perempuan itu menatapku dalam.
Airmataku tiba-tiba jatuh...menetes tepat pada secangkir kopi hangat.
“Kau mengerti maksudku?” katanya kemudian
“Hamil?” jawabku
Perempuan itu menggeleng...
“Aku berdosa pada suamiku, namun kau mengerti, aku tak pernah mencintainya!” katanya meyakinkanku
“Rasyid” mataku tertuju padanya
“Anak itu masih terlalu kecil untuk memahaminya” jawabnya datar
“Kau akan memperjuangkannya?” tanyaku menatapnya
“Ya, aku mencintainya, aku akan mengurus segalanya, sayed menungguku hingga segalanya selesai!” jawabnya yakin
Lalu aku tersenyum...
Perempuan itu, mengejar cintanya, dia telah bercinta dengan realita, dengan nyata yang tak mudah dapat diraihnya...
Lelaki itu telah bercinta..dengan cinta yang rumit, tapi dia memperjuangkannya. Dia telah bercinta, dengan realita.

Aku membaca empat huruf itu lalu aku meletakkan ponselku ketempat semula. 

Tak lama aku membasuh wajahku, dengan air wudhu. Berkeluh kesah dengan sang Maha Pencipta adalah obat paling mujarab meluapkan rasa. Kerinduan dan kekecewaan...
Aku kembali ke mejaku, melihat layarnya, panggilan tak terjawab.

“Pentingkah orang sepertinya menghubungiku? “ aku bertanya-tanya pada benakku, teriris pilu. Aku kembali menghubunginya
“ada apa?” kataku datar
“Heiiii” jawabnya
“Iya ada perlu apa?” kataku kembali
“Kok, suaranya gitu!” jawabnya
“Harus bagaimana” aku menjawabnya
“biasanya ramah” dirinya mencoba mencairkan suasana
“ada keperluan apa?” kataku kembali
“Aku ada masalah, bisakah kita bertemu?” jawabnya datar
“Aku di Surabaya, seminggu lagi kembali, masalah apa?” aku masih saja datar.
“Apa anggota keluargaku ada yang menghubungimu?” katanya penuh tanya.
“Tidak” jawabku
“Baiklah, aku akan menghubungimu kembali” kata lelaki itu. Aku menutup ponselku.
“ Apa lagi yang dia inginkan? Aku bukan siapa-siapa yang patut dia khawatirkan akan merusak hidupnya atau kehidupan rumah tangganya. Aku hanya perempuan biasa yang berjuang hidup untuk keluargaku dan kebetulan hatiku pernah memilihnya” aku berkata dengan diriku sendiri,membenamkan mimpi-mimpiku.

Ponselku kembali berdering..
“Anakku pergi, setelah membaca BBM kita” katanya
“Kita?” aku terbenam dalam pikiranku tanpa suara
“Memang apa yang salah dengan kita, aku tak pernah menggodamu meski dengan kata-kata dalam Blackberry Messanger” aku kembali berkata dalam pikiranku.
“Aku tegaskan sekali lagi, apa keluargaku pernah ada yang menghubungimu!” katanya padaku

Hatiku kembali tergores, kali ini letaknya sangat dalam...
“Paapaaaaa” aku memanggil lelaki itu dari kejauhan
Aku melupakan wajahnya, namun aku tak akan melupakan cintanya, kasih sayangnya. Lelaki itu memelukku erat, tangannya meraih wajahku
“Aku mencintaimu nak, jaga adik-adikmu, jaga mama, jadilah anak yang baik” katanya perlahan sambil mencium keningku.

Aku melihat punggungnya menghilang perlahan...
Sepuluh tahun silam...

“Aku ingin menegaskan, apa keluargaku ada yang menghubungimu!” katanya kembali membuatku tersentak dari lamunanku
“Tidak” jawabku kepadanya
“memang kenyataannya seperti itu” aku berkata-kata dengan pikiranku sendiri
“Bawa dia pulang,aku yakin kau ayah yang hebat” kataku
“Baiklah... terima kasih ya” katanya sambil menutup ponselnya.
“Sampaikan salam sayangku untuknya” aku berkata dengannya tanpa kata-kata.
“Aku adalah seorang anak pernah merasakan, ayahnya pergi dengan perempuan lain dan tak pernah kembali. Kau tau? Aku tidak akan pernah membuat anak-anak lain merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan..tidak akan!” aku berkutat dengan pikiranku.
Aku menghapus sisa airmata yang menetes tepat jatuh di pelupuk mataku...

Aku menghapus mimpi-mimpiku, bercinta dengan kerinduan dan angin yang menghempas kehadapanku, menyampaikan kabarnya atau sepotong doaku untuknya.
Aku menghempaskan nafasku, bercinta dengan hatiku, bercinta dengan kapas-kapas dilangit yang jika aku menatapnya, aku mampu melihatnya atau bahkan menyentuhnya, dengan hatiku.
Aku telah bercinta...dengan bayangan bahwa dia nyata. Melepas janji-janji yang mungkin tak akan pernah terlupa...
Selamat Jalan cinta.. 
Mulai saat ini kita bercinta bersama mimpi-mimpi kita di alam yang tak nyata.
***

“Sah!” suara tamu undangan memecah kesunyian

Sepasang insan yang telah dipersatukan tulang rusuknya oleh Tuhan saling menatap bahagia.
Malam telah larut, bintang berpendar, bumi bergejolak..seperti gejolak nafas kedua insan yang telah bersatu dalam keindahan..

Mereka telah bercinta... Bercinta dalam arti yang sesungguhnya





Naskah Drama ”Bercinta”

Aku bercinta dalam kesunyian yang panjang, dalam waktu yang membunuh detik tanpa pilu, bercinta dengan gemerlap malam, dengan bintang-bintang yang tertindih bulan, dengan nafas kerinduan yang merintih, dengan kata tanpa makna yang aku tak pernah tau...
Aku bercinta dengan diriku, sunyi itu kembali merapat dalam mata yang merindu, aku sedang bercinta dalam damai...dengan jiwaku..
Eki : (datang menghampiri Maya dan bebisik) I love you!
Maya : hmm (tersenyum sambil memandang kearah Eki)
Eki : ini pacarku (menunjukkan foto seorang lelaki bertopi hitam)
Maya : mm.. pacar apa suami? (menggoda)
Eki : ya suami lah.... hahaha
Maya : lelaki menikah dengan lelaki? Emangnya enak?
Eki : jelaslah, Nikmat!
Maya : nikmat apanya ?
Eki : apanya ya? Tau sendirilah
Eki + Maya : hahahahaha...
Lelaki itu, bercinta dengan dirinya sendiri, dengan rindu yang mungkin tak pernah dia lukis dalam kanvas. Dia... Telah bercinta dengan kerinduannya, keluar dari kodrat yang sesungguhnya..
.........
Pagi ini, mentari datang dengan kicauan burung yang menari, aku lupa tadi malam, suara apa yang kudengar kala bercinta, bercinta dalam damai dengan jiwa tanpa kata, yang pasti aku telah mampu melukisnya, meski jejaknya hilang tanpa jeda
Maya : (menyetir mobil) Sial! Dasar demonstran kurang kerjaan. Bisanya Cuma demo saja! Ah! aku telat satu jam
Maya : (melirik keluar jendela mobil) sedang demo apa sih mereka?
Demonstran 1 : pecat Ratu Atut dari kursi gubernur!
Demonstran 2 : kalau perlu, bakar saja hidup-hidup dia!
Mereka telah bercinta, bercinta dengan kerinduan akan kebebasan bersuara, bercinta dengan jiwa-jiwa yang tenang namun berkuasa. Mereka bercinta, dengan terik matahari pada suara-suara gaduh tanpa peluh. Tanpa nafas yang tercekat dan lelah, mereka bercinta dengan kebebasan, dengan kerinduan akan keinginan dan harapan.
Bintang menari-nari dalam pelupuk surya yang tenggelam, tak ada kata, mobil-mobil mewah itu terhenti dalam rumah yang tak lagi mewah.
Maya : (masuk ke tempat hiburan di mall) hai Angie
Angie : hai maya. Kenapa kau datang ke tempat terkutuk seperti ini?
Maya : tidak, hanya sekedar mengunjungi teman saja. Ngomong-ngomong, bagaimana pekerjaanmu disini
Angie : baik. Lagipula aku sudah punya pelanggan tetap
Maya : (sedikit canggung) apakah kau nyaman dengan pekerjaanmu?
Angie : kenapa kau tanyakan itu?
Maya : tidak apa-apa, hanya sekedar pertanyaan kepada sahabat masa kecilku.apakah kau menyukainya?
Angie : suka? Coba kau tanyakan pada semua perempuan yang ada disini, pasti jawabannya akan sama. Mereka bekerja disini bukan karena mereka suka, tetapi karena mereka butuh uang. Mereka sengaja memajang wajah cantiknya yang berupa kepalsuan, padahal jiwanya sudah hancur dihantam berkali-kali
Maya : lalu bagaimana denganmu? Apakah kau juga terkena pengaruh hantaman tersebut
Angie : entahlah, yang bisa menilai bukanlah aku, melainkan orang lain. Menurutmu?
Maya : (berusaha menutup-nutupi) kau masih tetap cantik, dan aku masih tetap iri padamu
Angie : terimakasih
Suara musik pelipur lara, puluhan wanita itu menggoyangkan pinggul mereka menikmati indahnya dunia. Mereka sadar, bahwa mereka telah bercinta, dengan tangis tanpa airmata.
..........
Suara hentakan kaki pada tangga-tangga di pusat perbelanjaan itu,  memekakkan telinga. Mungkin bukan telinga mereka atau kita, namun telinga para penjaga yang telah bercinta dengan dinginnya malam dibawah kolong langit tanpa atap.

Bercinta dengan keinginan yang tak perlu, bercinta dengan hasrat yang juga tak pernah ada sebelumnya.
Maya : (keluar dari tempat hiburan di mall) disini dingin sekali. Mungkin karena udara malam
Pengemis : tolong seikhlasnya mbak, saya hari ini belum makan
Maya : saya punya ini, ini bu (sambil memberikan kebab yang barusan dibelinya)
Pengemis : terimakasih nak. Saya iri sama kamu nak. Bisa beli makanan yang enak-enak. Sedangkan saya, beli makanan biasa saja belum tentu bisa. Saya daridulu ingin sekali menjad orang kaya. Mbak ini sangat beruntung
Maya : tidak bu, mungkin ibu yang lebih beruntung. Karena ibu lebih bijak dari saya. Ini kota metropolitan bu. Masalah saya mungkin jauh lebih rumit dari masalah ibu
Pengemis : (masih bingung dengan perkataan barusan)
Maya : kalau begitu saya pergi dulu bu...
...........
Tok,tok,tok. Suara pintu yang dipukul beberapa kali..
Apin : masuk!
Maya : (membuka pintu) selamat siang pak
Apin : (menatap sejenak) siang. Silahkan duduk
Maya : terimakasih pak
Apin : apa kabar
Maya : baik pak (terdiam, saling menatap sambil menulis)
Aping : (berbicara dalam hati) aku merindukanmu
Maya : (berbicara dalam hati sambil menatap ayunan tangan Apin) aku juga merindukanmu
Mereka telah bercinta, bercinta dalam jiwa yang menari-nari dengan dinding pembatas. Bercinta dengan kata tanpa kejujuran, dengan area yang terlindungi, dengan sisi rasional yang berjalan berdampingan dengan sisi dramatis. 
Apin + Maya : (berbisik nyaris terdengar) aku mencintaimu
Apin : ini filenya
Maya : terimakasih
Apin : (berbisik) hati-hati
Perempuan itu menunduk tanpa kata, menghampiri mejanya, lalu mengambil ponselnya dan mengirimkan sms untuk sahabatnyaTo:

Sahabatku
Aku bahagia,hari ini bertemu dengannya,  meski hanya sebentar. Aku bahagia melihatnya bahagia.  Aku mengerti ini hasrat yang harus aku hapus, Meski sulit, namun aku yakin aku mampu. Ada hati yang akan tersakiti jika aku maju tanpa jeda. Aku bukan miliknya, Dia bukan milikku. Tuhan tidak mempertemukan kita disaat yang tepat. Aku sadar itu. Apa benar aku harus melangkah pergi?
Maya : (menatap Eki disebelahnya, di tempat tidur) bagaimana aku bisa idup dengan laki-laki yang tidak pernah kucintai....bertahun-tahun.... menemaninya... memahaminya.... dan merawatnya
pertanyaan itu muncul di benak perempuan yang menatap laki-laki yang terbaring disampingnya hingga terlelap tanpa kata.
Maya : kau!...
Apin : (tersenyum) kemari!
Maya : dimana kau?
Apin : aku disini, dihatimu, bersama disetiap langkahmu..
Mereka telah bercinta, bersama mimpi-mimpi mereka yang mungkin saja tertunda. Perempuan itu bercinta dengan bintang yang akan menjadi matahari, dengan mimpi yang tak akan menjadi nyata, dengan impiannya. Lelaki itu hanya mimpinya, belahan hatinya, serpihan dari tulang rusuknya yang belum disatukan Tuhan.
..............
Maya : (mengirim SMS) aku butuh kau! Sekarang!
Mereka bertemu di kedai kopi, menghirup secangkir kopi panas dengan aromanya yang khas.
Maya : aku bertemu Apin
Angie : lalu?
Maya : aku lepas kendali, aku membiarkan semuanya terjadi begitu saja
Angie : apa!
Maya : kau mengerti maksudku kan?
Angie : hamil?
Maya : bukan
Angie : lalu apa?
Maya : aku telah berdosa pada suamiku. Kau tahu aku tidak pernah mencintainya. Sebenarnya, aku ingin mencerakan Eki, daripada hati ini semakin bimbang
Angie : bagaimana dengan Gaby, anakmu? Dia masih terlalu kecil untuk menerima kenyataan pahit ini
Maya : Gaby, aku sayang padanya. itu sebabnya akan kuperjuangkan dia di pengadilan nanti. Apin masih menungguku hingga masalah ini selesai
Perempuan itu, mengejar cintanya, dia telah bercinta dengan realita, dengan nyata yang tak mudah dapat diraihnya...

Lelaki itu telah bercinta..dengan cinta yang rumit, tapi dia memperjuangkannya. Dia telah bercinta, dengan realita..
Aku membaca empat huruf itu lalu aku meletakkan ponselku ketempat semula. 

Tak lama aku membasuh wajahku, dengan air wudhu. Berkeluh kesah dengan sang Maha Pencipta adalah obat paling mujarab meluapkan rasa. Kerinduan dan kekecewaan...
Aku kembali ke mejaku, melihat layarnya, panggilan tak terjawab.
Maya : (menelpon balik) ada apa?
Eki : heiii
Maya : Iya, ada apa?!
Eki : kok jawabnya gitu sih
Maya : memangnya harus bagaimana?
Eki : biasanya ramah (berusaha mencairkan suasana)
Maya : ada perlu apa?
Eki : aku ada masalah, bisakah aku bertemu denganmu
Maya : aku sekarang di Surabaya. Seminggu lagi kembali. Ada masalah apa?
Eki : apakah keluargaku ada yang menghubungimu?
Maya : tidak
Eki : baiklah, aku akan menghubungimu lagi nanti
Maya : ya
Apa lagi yang dia inginkan? Aku bukan siapa-siapa yang patut dia khawatirkan akan merusak hidupnya atau kehidupan rumah tangganya. Aku hanya perempuan biasa yang berjuang hidup untuk keluargaku dan kebetulan hatiku pernah memilihnya. Ponselku berdering kembali
Eki : anakku, dia pergi setelah melihat BBM kita
Maya : kita? Kita! Memangnya apa yang salah dengan kita! , aku tak pernah menggodamu meski dengan kata-kata dalam Blackberry Messanger
Eki : Aku tegaskan sekali lagi, apa keluargaku pernah ada yang menghubungimu!
Hatiku kembali tergores, kali ini letaknya sangat dalam...
#Flashback
Maya : Paapaaaaa
Ayah : Aku mencintaimu nak, jaga adik-adikmu, jaga mama, jadilah anak yang baik
............
Eki : Aku ingin menegaskan, apa keluargaku ada yang menghubungimu!
Maya : tidak! Sudah dibilang tidak, ya tidak!
Maya : (berkata dalam hati) memang begitu kenyataannya
Maya : bawa dia pulang. Kau kan ayah yang hebat
Eki : baiklah, terimakasih
Maya : sampaikan salam sayangku pada Gaby
Eki : akan kusampaikan
Aku adalah seorang anak pernah merasakan, ayahnya pergi dengan perempuan lain dan tak pernah kembali. Kau tau? Aku tidak akan pernah membuat anak-anak lain merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan..tidak akan! aku berkutat dengan pikiranku.
.............
Aku menghempaskan nafasku, bercinta dengan hatiku, bercinta dengan kapas-kapas dilangit yang jika aku menatapnya, aku mampu melihatnya atau bahkan menyentuhnya, dengan hatiku. Aku telah bercinta...dengan bayangan bahwa dia nyata. Melepas janji-janji yang mungkin tak akan pernah terlupa...
Maya : Selamat Jalan cinta.. Mulai saat ini kita bercinta bersama mimpi-mimpi kita di alam yang tak nyata.
.............
Penghulu : saya nikahkan Abdillah Avinassetya binti ibunya dengan Maya Estianti binti bapaknya dengan maskawin seperangkat alat mandi dibayar tunai. Sah?
Orang-orang : Sah!
Sepasang insan yang telah dipersatukan tulang rusuknya oleh Tuhan saling menatap bahagia.
Apin : hari sudah malam, lagiula kita kan pengantin baru. Sudah sewajarnya kita melakukannya
Maya : baiklah, tunggulah disana
Malam telah larut, bintang berpendar, bumi bergejolak..seperti gejolak nafas kedua insan yang telah bersatu dalam keindahan..

Mereka telah bercinta...
Bercinta dalam arti yang sesungguhnya




  •  Contoh Teks Pantun



Ke mana kancil akan dikejar
Cobalah cari ke hutan jati
Ketika kecil rajin belajar
Sudah besar senanglah hati

  •       Menganalisis Teks Pantun



Makan nasi lauknya ikan
Tambah sedikit sambal terasi
Belajar selalu jangan lupakan
Agar menjadi pelajar berprestasi

Berikut analisis struktur dan kaidah pantun tersebut
1.     Teks pantun tersebut disusun dalam bentuk bait
2.     Terdiri atas 4 baris/larik
-      Baris pertama terdiri atas 4 kata dengan 9 suku kata, bersajak a (..an), mengandung sampiran
-    Baris kedua terdiri atas 4 kata dengan 10 suku kata, bersajak b (..si) mengandung sampiran
-        Baris ketiga terdiri atas 4 kata dengan 11 suku kata, brsajak a (..an) mengandung isi
-        Baris keempat terdiri 4 kata dengan 12 suku kata, bersajak b (..si) mengandung isi
Teks pantun tersebut berisi nasihat rajin belajar (pantun nasihat)

  •        Memproduksi Teks Pantun



Lebih baik warna kuning
Daripada warna ungu
Lebih baik gigi kuning
Daripada putih tapi palsu

  •          Mengonversi Teks Pantun Menjadi Puisi



Pantun
Jalan – jalan pakai mobil mewah
Melihat orang menjual paku
Hatiku hancur dan gelisah
Ketika dia menolak cintaku

Puisi
Cinta yang Ditolak
Karya: Imansyah D.S
Cinta...
Cinta yang membuatku terjebak kedalam kegalauan hati
Aku pun tetap tersenyum
Walaupun hatiku tercabik-cabik dibuatnya
            Sungguh kejamnya dia..!
            Yang tidak sedikit pun membuka hatinya
            Untuk cintaku selama ini
Aku pun menyesal
Dengan penuh kegelisahan yang cukup mendalam
Karena cintaku telah ditolak oleh sang pujaan hati
            Tapi mengapa kau secepat itu menolak cintaku
            Padahal aku berusaha untuk mendapatkannya
            Namun apa daya takdir sudah berkata lain
            Mungkin dia benar-benar bukan jodohku







  •         Contoh Teks Cerita Ulang


Soekarno

Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik, Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya.
Dari uraian di atas kita ketahui bahwa Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang sering disapa Bung Karno dilahirkan di Blitar, 6 Juni 1901. Latar belakang keluarga beliau termasuk baik terbukti dengan mampunya beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi atau saat ini kita kenal dengan istilah kuliah, yang dulu hanya oran-orang tertentu yang bisa sampai kejenjang ini tidak seperti sekarang.
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerja sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai kalangan “garis keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden kembali dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno mencoba menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Namun, kondisi krisis ekonomi dan politik dalam negeri terus bertambah runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbagi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru melawan kekuatan kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada 1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin negara Nonblok yang paling terkemuka.
Situasi politik Indonesia memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian berlanjut dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan buntutnya Soekarno tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Soekarno

untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan Proklamasi.
Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah membangun tatanan keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil menyejajarkan Indonesia dengan negara lainnya.

  •          Menyusun Struktur Teks Biografi "Soekarno”



Soekarno : Bapak Bangsa Indonesia

Orientasi
Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik, Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya.
Dari uraian di atas kita ketahui bahwa Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang sering disapa Bung Karno dilahirkan di Blitar, 6 Juni 1901. Latar belakang keluarga beliau termasuk baik terbukti dengan mampunya beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi atau saat ini kita kenal dengan istilah kuliah, yang dulu hanya oran-orang tertentu yang bisa sampai kejenjang ini tidak seperti sekarang.




Kronologi atau Urutan Peristiwa Kehidupan Tokoh
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin, Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia dibebaskan oleh Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerja sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai kalangan “garis keras”

yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden kembali dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno mencoba menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Namun, kondisi krisis ekonomi dan politik dalam negeri terus bertambah runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbagi kekuatan Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru melawan kekuatan kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada 1963. Pada 1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin negara Nonblok yang paling terkemuka.
Situasi politik Indonesia memuncak dengan perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian berlanjut dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan buntutnya Soekarno tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta Soekarno

untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan Proklamasi.

Reorientasi
Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan. Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah membangun tatanan keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil menyejajarkan Indonesia dengan negara lainnya.
















Ø Memproduksi Teks Cerita Ulang

Ronaldo Luís Nazário de Lima

    Ronaldo Luís Nazário de Lima

Lahir pada tanggal 22 September 1976, di Itaguai, Brasil, Ronaldo membuktikan dirinya sebagai pencetak gol tak terbendung untuk tim sepak bola Eropa pada pertengahan 1990-an. Dia bangkit kembali dari selesai mengecewakan untuk Piala Dunia 1998 dan serangkaian cedera lutut untuk memimpin Brasil untuk kemenangan di Piala Dunia 2002, dan pensiun pada tahun 2011 sebagai salah satu dari semua-waktu permainan hebat.
Ronaldo memamerkan mengesankan mencetak gol kemampuan untuk Cruzeiro, membantu klub untuk pertama Piala nya Brasil juara pada tahun 1993. The berbakat 17 tahun bernama ke tim nasional Brasil untuk Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, meskipun ia menyaksikan dari bangku cadangan sebagai sebangsanya memenangkan Piala.
Ronaldo memukul tanah berjalan saat kontraknya dijual ke PSV Eindhoven di Belanda pada tahun 1994, rata-rata hampir satu gol per pertandingan melawan top-notch kompetisi Eropa. Dua tahun bersama PSV Eindhoven diikuti oleh satu dengan FC Barcelona dan kemudian pindah ke Inter Milan, periode empat-tahun di mana Ronaldo dua kali memenangkan Pemain Terbaik Dunia FIFA Tahun dan membawa tim meraih kemenangan di Piala Super Belanda dan Spanyol.
Selama puncaknya, Ronaldo memiliki kombinasi yang tak terbendung dari kecepatan dan kekuatan, sama-sama mampu membajak melalui pembela karena ia menghindar dari serangan mereka gesit dan mempercepat pergi. Menambah auranya adalah keengganan untuk berlatih dan berlatih keras, sikap yang tidak sedikit untuk membendung dominasinya.
Hal-hal besar yang diharapkan dari Ronaldo dan Brasil di Piala Dunia 1998 di Prancis, tapi sementara ia dinobatkan sebagai pemenang Golden Ball sebagai pemain Piala terbaik, turnamen berakhir pada catatan asam ketika Ronaldo mengalami cocok kejang sebelum final dan tidak efektif pada hilangnya 3-0 untuk negara tuan rumah. Kemunduran besar diikuti ketika Ronaldo pecah tendon lutut pada bulan November 1999 dan reinjured lima lutut bulan kemudian, mengetuk dia keluar dari aksi selama hampir dua tahun.
Ronaldo membuat kembali kemenangan pada waktunya untuk Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, jaring delapan gol untuk memenangkan penghargaan Golden Boot sebagai pencetak gol terbanyak Piala sementara memimpin Brasil juara dunia kelima. Ronaldo ditransfer ke Real Madrid pada musim gugur, memenangkan Pemain Dunia FIFA of the Year Award untuk ketiga kalinya sebelum memimpin klub barunya ke La Liga dan Piala Super Spanyol kejuaraan pada tahun 2003.
Ronaldo tampil di satu Piala Dunia akhir untuk Brasil pada tahun 2006. Meskipun Brasil itu melambung di perempat final oleh Prancis, Ronaldo mencetak tiga kali untuk memecahkan rekor dengan 15 gol karir dalam bermain Piala Dunia.














  •  Mengonversi Teks Cerita Ulang Mejadi Cerpen



Sepertinya menjadi salah satu biografi pemain bola yang banyak diminati oleh masyarakat secara luas.
Rasanya mustahil jika sebagai seorang penggemar bola, Anda tidak mengetahui siapa Ronaldo sebenarnya. Biografi Ronaldo yang menceritakan segala macam seluk beluk dan latar belakang pemain bola berkepala botak ini ramai diminati.
Ronaldo, kepala botak, tidak terlalu ganteng, tapi mampu menunjukkan performa yang luar biasa selama dia berkarir sebagai seorang pesepakbola. Sampai-sampai akhirnya seorang Ronaldo, mendapatkan julukan "The Phenomenon". Julukan itu tak langsung datang begitu saja, ia harus menempuh perjalanan yang luar biasa sepanjang kariernya. Perjalanan yang akan tercatat dan dikenang dalam biografi Ronaldo.
Ronaldo yang pastinya tidak banyak dibahas ketika pertandingan sepakbola tengah berlangsung, digambarkan secara jelas dan gamblang.
Kesederhanaan bahkan kekurangan dalam hal finansial ternyata tidak membatasi semangat Ronaldo untuk mewujudkan cita-citanya.
Cerita awal dari biografi Ronaldo, adalah cerita tentang kelahirannya.
Ronaldo Luiz Nazario Da Lima, begitulah nama aslinya. Lahir di Bento Ribiero, Brazil pada 22 September 1976. Ronaldo dilahirkan dalam keluarga yang sangat sederhana.
Kesederhanaan bahkan kekurangan dalam hal finansial ternyata tidak membatasi semangat Ronaldo untuk mewujudkan cita-citanya. Ronaldo ingin tetap menjadi seorang pemain sepak bola profesional. Meskipun tak mampu membeli sepatu saat ingin berlatih bersama klub Flamengo junior, Ronaldo kecil tetap berlatih di jalanan. Keperihan Ronaldo sedari kecil digambarkan dalam biografi Ronaldo.
Perjuangan serta kegigihan Ronaldo dalam mewujudkan cita-citanya itu pasti akan menjadi penggalan cerita yang menarik dalam buku biografi Ronaldo. Membaca biografi Ronaldo pada bagian ini pasti akan membuat Anda terinspirasi dan termotivasi.


Keberuntungan pun berpihak padanya. Dalam buku biografi Ronaldo diceritakan bahwa bakat Ronaldo yang terpendam itu akhirnya diketahui  oleh salah satu legenda Brazil Jarzinho. Kemudian, Jarzinho mengajak dan membawanya serta mengenalkannya ke klub Cruzero. Gaya bermain Ronaldo sekarang menjadi inspirasi bagi para pemain-pemain baru. Sekarang saatnya menanti biografi Ronaldo setelah taklagi menjadi pemain sepak bola.

No comments:

Post a Comment