Kata Pengantar
Assalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat
yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji untuk
Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ”Makalah Bahasa Indonesia. “
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh
banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan Bu
Hermi selaku guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan dukungan,
kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah
ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Pati,
November
2016
Penyusun
Daftar Isi
Kata
Pengantar ………………………………………………………………………………….................. 1
Daftar
Isi ………………………………………………………………………………………..................... 2
Contoh
Teks Cerpen ……………………………………………………………………..............……….. 3
Menganalisis
Struktur Teks Cerpen ……………………………………………..........……………... 8
Memproduksi
Teks Cerpen ……………………………………………………….............……………. 9
Mengonversi
Teks Cerpen …………………………………………………………............…………... 12
Contoh
Teks Pantun………………………………………………………………….............………….. 24
Menganlisis
Teks Pantun …………………………………………………............……………………. 24
Memproduksi
Teks Pantun ………………………………………………...........……………….……. 24
Mengonversi
Teks Pantun ………………………………………………...........………….………….. 25
Contoh
Teks Cerita Ulang ………………………………………………............……………………… 26
Menganalisis
Teks Cerita Ulang………………………………………...........……………..……….. 28
Memproduksi
Teks Cerita Ulang …………………………………...........………………..………... 32
Mengonversi
Teks Cerita Ulang ………………………………..........………………………………. 33
- Contoh Teks Cerpen
Maaf
Udara pagi ini begitu dingin,membuatku
malas beranjak dari tempat tidur yang nyaman ini. Aku bergegas mengambil handuk
dan mandi. Dan sekarang aku sudah rapi,siap untuk menjalankan rutinitasku yaitu
sekolah,aku duduk di kelas sebelas di salah satu SMA terbaik di Bandung. Suara Ibu
di bawah sudah memanggilku.
“Kugy cepat turun!sarapan sudah siap!”
Teriak Ibu.
“Iya bu,ini sudah kok.” Teriakku dari dalam
kamar,dengan tak bersemangat ku langkahkan kaki ini untuk turun.Di
ruang makan Ibu sudah duduk dengan menu makan pagi yang berjejer rapi di meja
makan,Nasi goreng,telur mata sapi,roti bakar dan susu.
“Ini, nasi goreng kesukaan kamu sayang.”
Ucap Ibu sambil menyodorkan sepiring nasi goreng.
“Iya bu,terima kasih,ngomong-ngomong Ayah
kemana Bu?” tanyaku.
“Oh,Ayahmu sudah berangkat tadi pagi,ayah
katanya ada pertemuan penting.” jawab Ibu.Dan kali ini aku harus berangkat
sendiri, bersepeda.Setelah sarapan usai aku bergegas keluar rumah dan
berpamitan pada Ibuku.
“Bu,Kugy berangkat dulu
ya?assalamualaikum.”
“Walaikumsalam,hati-hati ya?” Jawab
Ibu,sambil mencium keningku.Aissh padahal aku sudah besar,masih saja
diperlakukan layaknya anak kecil.
Ku kayuh sepedaku dengan perlahan,melewati kompleks perumahan,udara begitu
dingin menusuk tulang padahal sudah jam setengah tujuh.Jarak rumahku dengan
sekolah memang tidak terlalu jauh,cukup 15 menit dengan sepeda.Tapi,aku tidak
terlalu sering pergi ke sekolah menggunakan sepeda,aku selalu berangkat bersama
Ayah.
***
Sesampainya di sekolah,aku bergegas menuju
ke kelas,tetapi tiba-tiba ketika aku berjalan seseorang menabrakku dari belakang
BRRRRUKKK!aku pun terjatuh.
“Adduuuuhhh!” Teriakku sambil memegang
kakiku yang lecet .
Tetapi orang itu tak menghiraukan teriakkanku,ia justru malah lari bergegas
pergi.Dalam benakku siapa orang itu?Kurang ajar sekali asal tabrak,langsung
pergi begitu saja minta maaf saja tidak,dasar tidak punya sopan santun,aku
masih penasaran siapa orang tadi.
Suasana kelas 11 IPA 4 sudah ramai sekali,ramai dengan hiruk pikuk teman-teman
yang sibuk mengerjakan tugas dari Pak Frans guru fisika yang super killer.Tapi
untunglah tugasku dari Pak Frans sudah kukerjakan jauh-jauh hari,jadi sekarang
aku bisa santai sejenak.Bangku ku masih kosong,bangku baris kedua deret
ketiga,memang aku duduk sendiri di bangku itu karena jumlah murid yang ganjil
dan alhasil aku duduk sendiri.Kesepian?sudah pasti,tapi ada teman-temanku yang
membuatku merasa tak kesepian yaitu Olive,Allicia dan masih banyak lagi.Dan aku
sangat berharap sekali ada seseorang yang bakal mengisi bangku di sebelahku.
“Kugy kok kamu santai?tugas dari Pak Frans
sudah dikerjakan?” tanya Olive,temanku yang duduk di depan bangkuku.
“Sudah Liv,aku kerjakan jauh-jauh hari.”
Jawabku.
TENG!TENG!TENG bel masuk berbunyi.Seperti biasa setelah bel berbunyi anak-anak
wajib menyanyikan lagu Indonesia Raya serentak.
Jam pertama diisi oleh mata pelajaran fisika,Pak Frans,beliau pun datang
tetapi,siapa anak laki-laki yang bersama Pak Frans itu?sepertinya bukan siswa
di sekolah ini,dan sepertinya aku pernah melihat anak itu.
“Anak anak. Hari ini kita kedatangan murid
baru. Bapak harap kalian senang atas kedatangannya. Keenan, mari masuk!” Seru
Pak Frans.
Kulihat seorang anak laki-laki berambut agak gondrong masuk ke kelas.Wajahnya
lumayan agak bule hidungnya mancung,sepertinya dia blesteran luar negeri,dari
penampilannya dan gayanya berjalan ia seperti anak yang angkuh,gumamku dalam
hati.
“Keenan,silahkan memperkenalkan diri,” Kata
Pak Frans.
“Selamat pagi teman-teman,Namaku Keenan Nicollas,kalian
bisa memanggilku
Keenan, aku pindahan dari Spanyol,tetapi
aku lahir di Bandung.Dan ku harap kalian senang atas kedatanganku.” Kata Keenan
memperkenalkan dirinya.
Aku tercengang.Dari Spanyol?lahir di Bandung?Mungkin ini yang aku harapkan
seorang yang bisa menemaniku di bangku ini.Tapi,aku baru menyadarinya bahwa
Keenan adalah orang yang menabrakku tadi pagi!
“Baiklah, Keenan, silahkan duduk di samping…”
Pak Frans berfikir lama.
“Ah..itu di samping Kugy sudah lama sekali
dia duduk sendiri.” Seru Pak Frans.
Ya,Kugy yang kau tabrak tadi pagi,tanpa minta maaf dan langsung pergi begitu
saja.
“Ooh… Yang itu…” Ia memasang wajah sinis
padaku.Sepertinya dia tidak mengingatku,Dasar!dia duduk disampingku.Rasanya aku
ingin berbicara dan menunujukan luka kakiku padanya,tapi aku mencoba untuk
bersabar.
Aku menyapanya.
“Hai!namaku Kugy.Senang bertemu denganmu.”
Sapaku ramah dengan senyuman seraya mengulurkan tanganku dan melupakan kejadian
tadi pagi.
“Hai Keenan.” Ucapnya dengan nada yang agak
dingin.Dalam benakku Keenan benar-benar merasa tidak bersalah. Aku hanya bisa
diam. Walaupun ada sedikit kekecewaan di dalam hati,seharusnya dia minta maaf
padaku.
Teng! Teng! Teenggg!!! Bel tanda
istirahat berbunyi.
“Baiklah anak anak.Sampai disini dulu pelajaran kita,sekarang waktunya
istirahat.” Kata Pak Frans. Aku pun pergi ke luar kelas.
“Kugy, tunggu!” Teriak seseorang memanggil
namaku. Aku menoleh ke belakang, mencari cari asal suara.
“Eh,Allicia. Ada apa?” Tanyaku.
“Bagaimana rasanya duduk dekat dengan anak
baru? Pasti enak dong! Apalagi dari Spanyol.” Tanya Allicia, teman
akrabku.
“Tidak juga,Al … Ia terlihat sangat
sombong. Benar benar sombong. Dan taukah kamu?dia yang menabrakku tadi pagi
hingga kakiku lecet,dan dia tidak minta maaf padaku,serasa tidak punya salah.”
Jawabku, dengan nada rendah.
“Mungkin dia tidak sengaja Gy..” Tambah
Allicia.
“Sengaja atau tidak seharusnya dia minta
maaf padaku.” Jawabku dengan nada tinggi. Tiba-tiba (BRUUUUUKK)
“Awww sakiitt!” Rintihku kesakitan.Aku
terjatuh dan ternyata Keenan lagi,ia menabrakku dari belakang,luka di kakiku
bertambah parah dan mulai mengeluarkan darah.
“Eh anak baru! Sombong banget sih,minta
maaf dong!” Teriak Allicia,dengan nada penuh emosi.Tapi Keenan tidak
menghiraukannya,dia langsung berlalu pergi.
“Udahlah,Allicia. Gak apa apa, kok.”
Kataku.Aku berusaha untuk memaafkannya.
Sudah dua kali Keenan si anak baru itu melakukan ini padaku,tadi pagi dan siang
ini,aku menahan sakit di kakiku,tapi rasa sakit ini tak ada apa-apanya di
bandingkan rasa sakit hatiku karena dia tidak mau minta maaf atas perbuatannya itu.
“Kenapa kamu kamu diam saja Kugy? Dia sudah
melakukan ini padamu dua kali… Dia itu menganggapmu musuh. Bukan teman,dia
jahat!” Perkataan Allicia membuatku terdiam. Apa benar yang dikatakan
Allicia?
“Kau benar, All…” Kataku seraya
menganggukkan kepala. Aku terhasut omongan Allicia…
***
Keesokan
harinya, aku akan benar benar mengubah sikapku pada anak itu. Ia menganggapku
musuh, aku pun harus begitu.
Aku duduk di bangku,dan Keenan pun datang.Aku benar-benar muak melihat wajah
anak sombong itu.Rasanya inginku cakar muka dia.
“Huh…” Aku mendengus kesal.
“Allicia, kita ke taman saja.” Ajakku
pada Allicia.
“Iya, aku juga malas melihat wajah anak
baru itu!” Seru Allicia mengiyakan.
Sesampainya di taman,aku berbincang-bincang dengan Allicia,tiba-tiba perutku
sakit
“Aduh, All… Aku tinggal dulu ya… Gak tahan
nih…” Kataku.
“Iya. Udah cepat sana…” Kata Allicia.
Sesampainya di toilet, aku menutup pintu. Saat ingin keluar…….PINTU KAMAR MANDI
TERKUNCI DARI LUAR!!!!!
“Wah, gawat! Pintunya terkunci! Tolooongg!
Tolooongg! Toloongg akuuu!” Teriakku meminta bantuan seraya mengetuk ngetuk
pintu toilet. Sudah hampir 1 jam aku disini aku tak tahan lagi
Seketika semuanya gelap…
***
Aku membuka mata perlahan. Pandanganku
masih buram. Terlihat seorang laki-laki di hadapanku.Siapa Dia?
Semakin lama penglihatanku semakin jelas. Ternyata laki-laki itu Keenan aku
memperhatikan sekelilingku. Ini ruang UKS!
“Keenan,kau pasti yang telah mengunci pintu
kamar mandi kan!” Tanyaku pada Keenan dengan penuh emosi.
“Kamu
benar-benar jahat Keenan!kamu tega!salahku sama kamu apa?Kamu sudah menabrak
aku dua kali hingga kakiku terluka!!” Emosiku semakin menjadi-jadi.
“Sssht..” Keenan menutup mulutku.
“Kugy,Keenan bukan pelakunya. Justru Keenan
lah yang telah menyelamatkanmu. Pintu toiletnya tidak ada yang mengunci.
Melainkan terkunci sendiri. Maklum, pintu toilet itu tidak pernah diperbarui…”
Jelas Pak Frans. Tunggu, Keenan menolongku?
“Keenan,jadi kamu yang menolongku?” Tanyaku ragu-ragu.
“Iya,Gy..” Jawabnya singkat.
“Terima kasih ya Keenan?” Ucapku.Aku
benar-benar tidak menyangka bahwa Keenan ternyata baik.
“Oh iya Gy,aku mau ngomong sama kamu,Ini soal kemarin.Aku minta maaf ya Kugy
karena aku udah nabrak kamu dua kali sampai kaki kamu terluka tanpa minta maaf
bukan, karena aku tidak mau minta maaf tapi waktu itu aku benar buru-buru,jadi
tidak sempat meminta maaf padamu,dan pada waktu pertama kali aku duduk
disebelah kamu sebenarnya aku tahu bahwa kamu yang aku tabrak pagi itu.”
Ucap Keenan tulus.
“Oh iya Keenan ini yang sebenarnya aku tunggu
dari kamu,sebuah kata maaf. Sebenarnya aku sudah maafin kamu dari kemarin
kok,Dan maaf juga aku telah menuduhmu dan membentakmu,emosiku tadi memang sudah
tak terbendung.” Jelasku pada Keenan.Ternyata aku salah paham padanya,aku telah
berburuk sangka padanya.
“Aku juga minta maaf,karena aku sudah
bersikap dingin padamu,padahal kita sebangku.” Ucap Keenan.
“Keenan maukah kamu jadi sahabatku?”
Tanyaku.
“Ya, sahabat tentu saja aku mau Kugy,”
seraya mengacungkan jari kelingkingnya.
Dan kini aku dan Keenan benar-benar bersahabat,kemanapun kita selalu
bersama.Dan ternyata Keenan itu sangat baik,dia sopan.Aku bangga mempunyai
sahabat seperti Keenan.
- Struktur Teks Cerpen “Maaf”
♠ Abstrak
: Udara pagi ini begitu dingin,membuatku malas beranjak dari tempat tidur yang
nyaman ini. Aku bergegas mengambil handuk dan mandi. Dan sekarang aku sudah
rapi,siap untuk menjalankan rutinitasku yaitu sekolah,aku duduk di kelas
sebelas di salah satu SMA terbaik di Bandung.
♠ Orientasi
: Ku kayuh sepedaku dengan perlahan,melewati kompleks perumahan,udara begitu
dingin menusuk tulang padahal sudah jam setengah tujuh.Jarak rumahku dengan
sekolah memang tidak terlalu jauh,cukup 15 menit dengan sepeda.Tapi,aku tidak
terlalu sering pergi ke sekolah menggunakan sepeda,aku selalu berangkat bersama
Ayah.
♠ Komplikasi
: Sesampainya di sekolah,aku bergegas menuju ke kelas,tetapi tiba-tiba ketika
aku berjalan seseorang menabrakku dari belakang BRRRRUKKK!aku pun terjatuh.
♠ Evaluasi
: “Udahlah,Allicia. Gak apa apa, kok.” Kataku.Aku berusaha untuk memaafkannya. Sudah
dua kali Keenan si anak baru itu melakukan ini padaku,tadi pagi dan siang
ini,aku menahan sakit di kakiku,tapi rasa sakit ini tak ada apa-apanya di
bandingkan rasa sakit hatiku karena dia tidak mau minta maaf atas perbuatannya
itu.
♠ Resolusi
: “Keenan maukah kamu jadi sahabatku?” Tanyaku.
“Ya, sahabat tentu saja aku mau Kugy,” seraya mengacungkan jari kelingkingnya.
Dan kini aku dan Keenan benar-benar bersahabat,kemanapun kita selalu
bersama.Dan ternyata Keenan itu sangat baik,dia sopan.Aku bangga mempunyai
sahabat seperti Keenan.
♠ Koda
: Jangan berburuk sangka terlebih dahulu pada seseorang,Jadilah orang yang
pemaaf.Dan kita tidak boleh sombong dengan teman.Dan jangan mudah terhasut oleh
orang lain.
- Teks Cerpen Hasil Karya Sendiri
Ketika Imajinasiku Menjadi Nyata
Sendiri,
beginilah hidupku. Setidaknya setelah kedua orang tua ku
bercerai. Selalu hidup dalam bayang sepi. Tak ada seorangpun yang
sudi hanya untuk sejenak menemani ku. Selalu ku bertanya, Apa salah ku? Mengapa
tak ada seorangpun yang mewarnai hidup ku ini? Apakah hanya sebuah seperangkat
personal computer yang mau menemani ku? Menemani jari-jari ini tuk meluapkan
isi hati? Sayang mereka tak hidup. Mereka tak seperti seorang teman yang mampu
tuk di ajak berinteraksi.
Hingga
pada suatu saat pada titik jenuh ku, aku mulai membayangkan seorang teman.
Seorang teman yang selalu ada untuk ku. Cherly, itulah nama yang ku berikan pada
teman khayalan ku. Dengan rambut lurus hitam sebahu dan mata bulat yang manis,
dia tampak cantik. Belum lagi senyum dari bibirnya yang imut, membuat ku
semakin bahagia memiliki teman khayalan seperti dia. Ya, memang dia hanyalah
teman khayalan. Tapi seakan dia benar-benar ku anggap hidup. Setidaknya
begitulah dalam imajinasi ku.
Seperti
biasa, pagi hari setelah bangun tidur aku selalu menyapa Cherly dengan bahagia.
Cherly pun membantu ku untuk menyiapkan makanan dan baju ganti untuk ku
berangkat sekolah. Sekali lagi, itu hanya khayalan ku. Setelah mandi dan aku
pergi ke ruang makan, betapa terkejutnya diriku melihat sepaket makanan
lengkap di atas meja makan. Dalam pikirku, mungkin nenek yang sudah
membuatkanya. Memang kadang-kadang nenek membuatkan makanan seperti ini. Tanpa
berpikir panjang, aku segera menghabiskan makanan ini. Tak lupa, aku mengajak
Cherly untuk ikut menikmatinya. Sekali lagi, ini hanya sebuah imajinasi. Tapi
Cherly sudah cukup mengobati kesepian ku.
Saatnya aku
berangkat sekolah, namun kali ini aku tidak sendiri. Tentunya aku di temani
Cherly. Dia memang setia, tiap aku memanggilnya dia selalu datang dalam
pikiranku. Sampai di sekolah, aku pun menuju ke kelas. Karena murid di kelasku
ganjil, jadi ada satu bangku kosong di samping tempat duduk ku. Disitulah
tempat Cherly duduk. Membayangkan jika Cherly benar-benar ada, maka sempurnalah
dunia ini. Semakin tinggi ku berkhayal, hingga akhirnya ku tersadar saat
dilempar pulpen oleh salah satu tema ku.
Bel
panjang tanda pulang pun berbunyi. Segera aku mengambil tasku dan menggandeng
tangan Cherly untuk pulang bersama.
Sesampainya
di rumah, aku kembali terkejut. Seperti tadi pagi, kembali ada makanan yang
menghiasi meja makan ku. Kali ini aku tak langsung memakanya. Aku pergi ke
rumah nenek yang berada tepat di samping rumah ku. Bukan apa-apa, hanya untuk
memastikan apa dia yang memberi makanan untuk ku hari ini. Mengetuk pintu namun
tak ada jawaban, aku pun langsung masuk tanpa permisi. Aku kembali terkejut, kali
ini aku melihat nenek ku tergeletak lemas di kursi. Ku pegang nadinya, sayang
aku terlambat. Dia sudah tak ada di dunia ini lagi.
Semakin
bertambah penderitaan ku. Aku sudah kehilangan semua keluarga ku. Semua ini
membuat ku semakin gila. Ingin ku akhiri hidup ini, namun aku tahu itu hanya
akan menambah penderitaan ku di sana. Tak apalah, aku masih memiliki
Cherly. Aku yakin dia masih setia menemani ku. Sekarang yang harus
ku pikirkan adalah bagaimana aku akan melanjutkan hidup ini jika tak ada lagi
yang menafakahi ku.
Akupun
berpikir untuk memulai berbisnis. Namun apa yang bisa ku manfaatkan untuk
mencari uang? Aku ingat dengan membuat kripik pisang yang pernah di ajarkan nenek
ku dulu. Dengan modal yang pas-pasaan aku pun memberanikan diri pergi ke pasar
unuk membeli pisang dan bahan lainya untuk membuat keripik itu.
Bisnis
pun dimulai. Bersama Cherly aku mulai memotong-motong pisang menjadi bagian
yang tipis untuk selanjutnya digoreng. Walaupun Cuma menggunakan
penggorengan kecil dan alat seadanya, aku tetap semangat untuk menggoreng
irisan pisang ini. Tak lama semua pisang pun habis tergoreng. Mulai ku bungkus
keripik pisang dengan plastik. Dan akhirnya bungkus demi bungkus, semua keripik
telah siap untuk di edarkan ke warung-warung.
Mulai
hari pertama pemasaran. Hari ini aku cukup beruntung, karena semua keripik ku
dibeli oleh warung milik tetangga ku. Penghasilan hari ini ku sisihkan untuk
simpanan dan yang pasti untuk modal membeli pisang lagi. Mengulangi hal seperti
itu setiap hari, membuat ku berpikir apakah aku bisa mendapat lebih dari ini?
Akupun memutar otak tiap malam untuk mencari ide dan inovasi dalam produk ku.
Suatu
saat, aku terpikir bagaimana jika keripik ku dikemas menggunakan plastik
seperti bungkus snack yang ada di swalayan-swalayan itu? Pastinya itu akan
menambah nilai jual produk ku. Ku coba, dan hasilnya terbukti. Dari semula
menggunakan bungkus plastik yang hanya ku hargai Rp500,-/bungkus, kini bisa ku jual
dengan Rp1000,-. Akupun semakin kaya dan kaya. Sekarang yang harus ku lakukan
adalah mendapatkan ijin produksi, mengingat usaha ku yang sudah semakin besar.
Tak
sadar kesuksesan ini membuat ku lupa dengan teman khayalan ku. Cherly, apa kabar
dia? Ku coba lagi memikirkanya, tapi apa? Aku tak mampu lagi untuk menampakanya
lagi di dalam pikiran ku. Kenapa ini? Seakan aku kehilangan teman yang telah
lama menemani ku. Semakin ku mencoba memikirkanya, semakin gagal hitam
bayangan dimata ku. Semakin dalam ku coba menampakanya, semakin samar bayangnya
diangan ku. Apa yang telah ku lakukan? Aku telah menghilangkan bagian
terpenting dalam hidup ku. Aku melupakan seorang yang telah mendampingi dalam
sedih ku. Namun tak ada guna ku tangisi, toh dia juga hanya khayalan ku.
Hingga
suatu ketika dalam tidur ku, aku bermimpi. Cherly, aku melihatnya sedang
menangis di bawah pohon beringin dekat rumah ku. Dia sendirian, akupun
semakin merasa bersalah. Kemudian kuhampiri dia, aku meminta maaf kepadanya.
Tapi akhirnya apa? Semakin dalam tangisanya. Akupun menjadi takut. Aku takut
tuk meninggalkanya lagi. Mengapa semua ini harus terjadi? Aku sudah tak mampu
lagi menampilkan Cherly dalam imajinasi ku.
Keesokan
harinya ketika aku bangun dari tidurku, aku melihat Cherly berada di pojok
kamar dengan senyum manisnya. Ku kira ini hanya mimpi, namun setelah ku
perhatikan ternyata ini nyata. Cherly berada didepanku dan yang membuatku
bingung mengapa dia ingin mencekik leherku? Seketika aku menutup mata. Ketika
kubuka mataku ternyata Cherly sudah kembali pergi.
Akupun
melangkahkan kakiku dan keluar kamar. Kembali aku melihat Cherly duduk manis di
kursi ruang tamu. Akupun lari menuju kamar mandi. Entah mengapa aku mengira
akan merasa aman di kamarmandi. Namun yang terjadi sebaliknya,
ketika aku berlari tak sengaja aku menginjak keset yang berada di pintu. Aku
terpeleset dan kepalaku membentur ujung meja. Setidaknya begitulah ingatan ku.
Seketika
aku berada di tempat yang tak tahu apa namanya. Yang jelas tempat ini indah
sekali. Namun kembali aku melihat sosok Cherly disana. Dia mendekat padaku, dan
akupun semakin takut. Dengan senyum manisnya, Cherly hanya berkata “Kau telah
menciptakan ku, dan kau juga telah melupakan ku. Aku hanya ingin kau menemani
ku”.
sama-sama
belajar untuk lebih memperhatikan hal-hal yang detail.
Berikut
contoh cerpen beserta naskah drama yang juga diadaptasi dari cerpen ini
- Mengonversi Teks Cerpen Menjadi Drama
Teks Cerpen
Bercinta
Aku
bercinta dalam kesunyian yang panjang, dalam waktu yang membunuh detik tanpa
pilu, bercinta dengan gemerlap malam, dengan bintang-bintang yang tertindih
bulan, dengan nafas kerinduan yang merintih, dengan kata tanpa makna yang aku
tak pernah tau... Aku bercinta dengan diriku, sunyi itu kembali merapat dalam
mata yang merindu, aku sedang bercinta dalam damai...dengan jiwaku..
***
Lelaki itu datang
menghampiriku, matanya bersinar seperti bulan purnama, aku sibuk dengan laptop
di meja kerjaku
“I Love You,” katanya
datar padaku sambil berbisik. Aku tersenyum, dirinya datang kembali ke meja
kerjaku
“Pacarku,” katanya sambil
menunjukan foto lelaki dengan topi hitamnya.
Aku diam, lalu menjawabnya “pacar apa suami?” Dia membalasnya
“Suami..hahahaha,” dia tertawa
sambil menutup mulutnya.
“Lelaki menikah dengan
lelaki?” kataku lagi.
“Nikmat,” jawabnya riang.
“Apanya?” balasku.
“hahahahahaha” Lalu kami
tertawa bersama.
Lelaki itu, bercinta
dengan dirinya sendiri, dengan rindu yang mungkin tak pernah dia lukis dalam kanvas.
Aku menatapnya dari kejauhan perlahan, matanya masih terpaku menatapku, bibirku
tersenyum. Lelaki itu bercinta dalam rindu tanpa makna, yang mungkin tak pernah
dapat dia rasakan itu dalam dunia nyata...
Dia telah bercinta dengan
kerinduannya, keluar dari kodrat yang sesungguhnya..
***
Pagi ini, mentari datang
dengan kicauan burung yang menari, aku lupa tadi malam, suara apa yang kudengar
kala bercinta, bercinta dalam damai dengan jiwa tanpa kata, yang pasti aku
telah mampu melukisnya, meski jejaknya hilang tanpa jeda.
Demontrasi menghadang jalan utama, aku
melirik arlojiku, telat satu jam sepuluh menit. Aku melihat para demonstran
yang berteriak dengan kata untuk para pemilik tahta.
Mereka telah bercinta,
bercinta dengan kerinduan akan kebebasan bersuara, bercinta dengan jiwa-jiwa
yang tenang namun berkuasa.
Mereka bercinta, dengan terik matahari pada
suara-suara gaduh tanpa peluh. Tanpa nafas yang tercekat dan lelah, mereka
bercinta dengan kebebasan, dengan kerinduan akan keinginan dan harapan.
***
Bintang menari-nari dalam
pelupuk surya yang tenggelam, tak ada kata, mobil-mobil mewah itu terhenti
dalam rumah yang tak lagi mewah.
Di dalamnya puluhan wanita telah bercinta
dengan kepalsuan mereka, dengan gincu yang melekat pada bibir yang mendesah
dengan peluh, tak ada lagi hasrat, tak ada lagi cinta, karena mereka telah
bercinta, dengan kepalsuan tanpa kata-kata.
Suara musik pelipur lara,
puluhan wanita itu menggoyangkan pinggul mereka menikmati indahnya dunia.
Mereka sadar, bahwa mereka telah bercinta, dengan tangis tanpa airmata.
***
Suara hentakan kaki pada
tangga-tangga di pusat perbelanjaan itu, memekakkan telinga. Mungkin
bukan telinga mereka atau kita, namun telinga para penjaga yang telah bercinta
dengan dinginnya malam dibawah kolong langit tanpa atap.
Bercinta dengan keinginan yang tak perlu, bercinta dengan hasrat yang juga tak
pernah ada sebelumnya.
Bercinta dengan lorong-lorong dalam terangnya cahaya, mereka telah bercinta,
dalam kemewahan berbalut keinginan tanpa tembok pembatas yang pernah ada
sebelumnya.
***
“Permisi” kata perempuan
cantik dengan rambut hitam sebahunya.
Lelaki itu menatapnya lalu mempersilahkannya masuk
“Apa kabar?” kata lelaki
itu sambil menggoyangkan penanya.
“Baik pak” jawab perempuan
itu datar
Mereka terdiam, bercinta dengan pikirannya, dengan kerinduannya yang datang
tanpa suara
“Aku merindukanmu” kata
lelaki itu berbisik dalam batinnya
“Aku juga” perempuan itu
menatap tangan lelaki itu yang terus menggoyangkan penanya. Mereka telah
bercinta, bercinta dalam jiwa yang menari-nari dengan dinding pembatas.
Bercinta dengan kata tanpa kejujuran, dengan area yang terlindungi, dengan sisi
rasional yang berjalan berdampingan dengan sisi dramatis.
“Aku mencintaimu” nyaris
tanpa suara keduanya berkata-kata.
Lelaki itu menyerahkan filenya, lalu perempuan itu berjalan keluar ruangan
menuju mejanya.
“Hati-hati” kata si lelaki
Perempuan itu menunduk tanpa kata, menghampiri mejanya, lalu mengambil
ponselnya dan mengirimkan sms untuk sahabatnya
Aku bahagia,hari ini bertemu dengannya, meski hanya sebentar. Aku bahagia
melihatnya bahagia. Aku mengerti ini hasrat yang harus aku hapus, Meski
sulit, namun aku yakin aku mampu. Ada hati yang akan tersakiti jika aku maju
tanpa jeda. Aku bukan miliknya, Dia bukan milikku. Tuhan tidak mempertemukan
kita disaat yang tepat. Aku sadar itu. Apa benar aku harus melangkah pergi?
Perempuan itu menghapus airmatanya,
menghapus hasratnya untuk bercinta dengan kerinduannya, dengan jiwa yang
mungkin tak termiliki hari ini. Dengan keinginan yang datang lalu tak jua dapat
pergi. Perempuan itu telah bercinta, bercinta dengan hatinya, melawan
keinginannya.
***
Rindu memanggil dari kejauhan, setitik air turun dari langit membasahi bumi.
Perempuan itu menatap lelaki yang terbaring disampingnya.
“Bagaimana kau dapat hidup dengan laki-laki yang tidak pernah kau cintai?
Bertahun-tahun... menemaninya... memahami dan merawatnya? “ pertanyaan itu
muncul di benak perempuan yang menatap laki-laki yang terbaring disampingnya
hingga terlelap tanpa kata.
Tak lama datang seseorang yang sangat dinantikannya...
“Kau..” kata perempuan itu lemah
Lalu lelaki itu tersenyum
“Kemarilah..” lelaki itu menjawabnya, sambil membentangkan tangannya
Perempuan itu datang menghampirinya...memeluknya, mereka terbenam dalam dekapan
kerinduan.
“Kemana kau?...” perempuan itu melanjutkan kata-katanya.
“Aku disini, dihatimu, bersama disetiap langkahmu...” lalu mereka saling
memandang, terdiam bersama keheningan malam.
Mereka telah bercinta, bersama mimpi-mimpi mereka yang mungkin saja tertunda.
Perempuan itu bercinta dengan bintang yang akan menjadi matahari, dengan mimpi
yang tak akan menjadi nyata, dengan impiannya. Lelaki itu hanya mimpinya,
belahan hatinya, serpihan dari tulang rusuknya yang belum disatukan Tuhan.
***
“Aku butuh kau, sekarang!” perempuan itu menutup ponselnya
Mereka bertemu di kedai kopi, menghirup secangkir kopi panas dengan aromanya
yang khas.
“Aku bertemu sayed” kata perempuan itu antusias
“Lalu?” kataku
“Aku lepas kendali, aku membiarkan segalanya terjadi” perempuan itu menatapku
dalam.
Airmataku tiba-tiba jatuh...menetes tepat pada secangkir kopi hangat.
“Kau mengerti maksudku?” katanya kemudian
“Hamil?” jawabku
Perempuan itu menggeleng...
“Aku berdosa pada suamiku, namun kau mengerti, aku tak pernah mencintainya!”
katanya meyakinkanku
“Rasyid” mataku tertuju padanya
“Anak itu masih terlalu kecil untuk memahaminya” jawabnya datar
“Kau akan memperjuangkannya?” tanyaku menatapnya
“Ya, aku mencintainya, aku akan mengurus segalanya, sayed menungguku hingga
segalanya selesai!” jawabnya yakin
Lalu aku tersenyum...
Perempuan itu, mengejar cintanya, dia telah bercinta dengan realita, dengan
nyata yang tak mudah dapat diraihnya...
Lelaki itu telah bercinta..dengan cinta yang rumit, tapi dia memperjuangkannya.
Dia telah bercinta, dengan realita.
Aku membaca empat huruf
itu lalu aku meletakkan ponselku ketempat semula.
Tak lama aku membasuh wajahku, dengan air wudhu. Berkeluh kesah dengan sang
Maha Pencipta adalah obat paling mujarab meluapkan rasa. Kerinduan dan
kekecewaan...
Aku kembali ke mejaku, melihat layarnya, panggilan tak terjawab.
“Pentingkah orang
sepertinya menghubungiku? “ aku bertanya-tanya pada benakku, teriris pilu. Aku
kembali menghubunginya
“ada apa?” kataku datar
“Heiiii” jawabnya
“Iya ada perlu apa?”
kataku kembali
“Kok, suaranya gitu!”
jawabnya
“Harus bagaimana” aku
menjawabnya
“biasanya ramah” dirinya
mencoba mencairkan suasana
“ada keperluan apa?”
kataku kembali
“Aku ada masalah, bisakah
kita bertemu?” jawabnya datar
“Aku di Surabaya, seminggu
lagi kembali, masalah apa?” aku masih saja datar.
“Apa anggota keluargaku
ada yang menghubungimu?” katanya penuh tanya.
“Tidak” jawabku
“Baiklah, aku akan
menghubungimu kembali” kata lelaki itu. Aku menutup ponselku.
“ Apa lagi yang dia
inginkan? Aku bukan siapa-siapa yang patut dia khawatirkan akan merusak
hidupnya atau kehidupan rumah tangganya. Aku hanya perempuan biasa yang
berjuang hidup untuk keluargaku dan kebetulan hatiku pernah memilihnya” aku
berkata dengan diriku sendiri,membenamkan mimpi-mimpiku.
Ponselku kembali berdering..
“Anakku pergi, setelah
membaca BBM kita” katanya
“Kita?” aku terbenam dalam
pikiranku tanpa suara
“Memang apa yang salah
dengan kita, aku tak pernah menggodamu meski dengan kata-kata dalam Blackberry
Messanger” aku kembali berkata dalam pikiranku.
“Aku tegaskan sekali lagi,
apa keluargaku pernah ada yang menghubungimu!” katanya padaku
Hatiku kembali tergores, kali ini letaknya sangat dalam...
“Paapaaaaa” aku memanggil
lelaki itu dari kejauhan
Aku melupakan wajahnya,
namun aku tak akan melupakan cintanya, kasih sayangnya. Lelaki itu memelukku
erat, tangannya meraih wajahku
“Aku mencintaimu nak, jaga
adik-adikmu, jaga mama, jadilah anak yang baik” katanya perlahan sambil mencium
keningku.
Aku melihat punggungnya menghilang perlahan...
Sepuluh tahun silam...
“Aku ingin menegaskan, apa
keluargaku ada yang menghubungimu!” katanya kembali membuatku tersentak dari
lamunanku
“Tidak” jawabku kepadanya
“memang kenyataannya
seperti itu” aku berkata-kata dengan pikiranku sendiri
“Bawa dia pulang,aku yakin
kau ayah yang hebat” kataku
“Baiklah... terima kasih
ya” katanya sambil menutup ponselnya.
“Sampaikan salam sayangku
untuknya” aku berkata dengannya tanpa kata-kata.
“Aku adalah seorang anak
pernah merasakan, ayahnya pergi dengan perempuan lain dan tak pernah kembali.
Kau tau? Aku tidak akan pernah membuat anak-anak lain merasakan hal yang sama
seperti yang aku rasakan..tidak akan!” aku berkutat dengan pikiranku.
Aku menghapus sisa airmata
yang menetes tepat jatuh di pelupuk mataku...
Aku menghapus mimpi-mimpiku, bercinta dengan kerinduan dan angin yang
menghempas kehadapanku, menyampaikan kabarnya atau sepotong doaku untuknya.
Aku menghempaskan nafasku, bercinta dengan hatiku, bercinta dengan kapas-kapas dilangit
yang jika aku menatapnya, aku mampu melihatnya atau bahkan menyentuhnya, dengan
hatiku.
Aku telah bercinta...dengan bayangan bahwa dia nyata. Melepas janji-janji yang
mungkin tak akan pernah terlupa...
Selamat Jalan cinta..
Mulai saat ini kita bercinta bersama mimpi-mimpi kita di alam yang tak nyata.
***
“Sah!” suara tamu undangan
memecah kesunyian
Sepasang insan yang telah dipersatukan tulang rusuknya oleh Tuhan saling
menatap bahagia.
Malam telah larut, bintang
berpendar, bumi bergejolak..seperti gejolak nafas kedua insan yang telah
bersatu dalam keindahan..
Mereka telah bercinta... Bercinta dalam arti yang sesungguhnya
Naskah
Drama ”Bercinta”
Aku bercinta dalam kesunyian yang panjang,
dalam waktu yang membunuh detik tanpa pilu, bercinta dengan gemerlap malam,
dengan bintang-bintang yang tertindih bulan, dengan nafas kerinduan yang
merintih, dengan kata tanpa makna yang aku tak pernah tau...
Aku bercinta dengan diriku, sunyi itu
kembali merapat dalam mata yang merindu, aku sedang bercinta dalam
damai...dengan jiwaku..
Eki
: (datang menghampiri Maya dan bebisik) I love you!
Maya
: hmm (tersenyum sambil memandang kearah Eki)
Eki
: ini pacarku (menunjukkan foto seorang lelaki bertopi hitam)
Maya
: mm.. pacar apa suami? (menggoda)
Eki
: ya suami lah.... hahaha
Maya
: lelaki menikah dengan lelaki? Emangnya enak?
Eki
: jelaslah, Nikmat!
Maya
: nikmat apanya ?
Eki
: apanya ya? Tau sendirilah
Eki
+ Maya : hahahahaha...
Lelaki itu, bercinta dengan dirinya
sendiri, dengan rindu yang mungkin tak pernah dia lukis dalam kanvas. Dia...
Telah bercinta dengan kerinduannya, keluar dari kodrat yang sesungguhnya..
.........
Pagi ini, mentari datang dengan kicauan
burung yang menari, aku lupa tadi malam, suara apa yang kudengar kala bercinta,
bercinta dalam damai dengan jiwa tanpa kata, yang pasti aku telah mampu
melukisnya, meski jejaknya hilang tanpa jeda
Maya
: (menyetir mobil) Sial! Dasar demonstran kurang kerjaan. Bisanya Cuma demo
saja! Ah! aku telat satu jam
Maya
: (melirik keluar jendela mobil) sedang demo apa sih mereka?
Demonstran
1 : pecat Ratu Atut dari kursi gubernur!
Demonstran
2 : kalau perlu, bakar saja hidup-hidup dia!
Mereka telah bercinta, bercinta dengan
kerinduan akan kebebasan bersuara, bercinta dengan jiwa-jiwa yang tenang namun
berkuasa. Mereka bercinta, dengan terik matahari pada suara-suara gaduh tanpa
peluh. Tanpa nafas yang tercekat dan lelah, mereka bercinta dengan kebebasan,
dengan kerinduan akan keinginan dan harapan.
Bintang
menari-nari dalam pelupuk surya yang tenggelam, tak ada kata, mobil-mobil mewah
itu terhenti dalam rumah yang tak lagi mewah.
Maya
: (masuk ke tempat hiburan di mall) hai Angie
Angie
: hai maya. Kenapa kau datang ke tempat terkutuk seperti ini?
Maya
: tidak, hanya sekedar mengunjungi teman saja. Ngomong-ngomong, bagaimana
pekerjaanmu disini
Angie
: baik. Lagipula aku sudah punya pelanggan tetap
Maya
: (sedikit canggung) apakah kau nyaman dengan pekerjaanmu?
Angie
: kenapa kau tanyakan itu?
Maya
: tidak apa-apa, hanya sekedar pertanyaan kepada sahabat masa kecilku.apakah
kau menyukainya?
Angie
: suka? Coba kau tanyakan pada semua perempuan yang ada disini, pasti
jawabannya akan sama. Mereka bekerja disini bukan karena mereka suka, tetapi
karena mereka butuh uang. Mereka sengaja memajang wajah cantiknya yang berupa
kepalsuan, padahal jiwanya sudah hancur dihantam berkali-kali
Maya
: lalu bagaimana denganmu? Apakah kau juga terkena pengaruh hantaman tersebut
Angie
: entahlah, yang bisa menilai bukanlah aku, melainkan orang lain. Menurutmu?
Maya
: (berusaha menutup-nutupi) kau masih tetap cantik, dan aku masih tetap iri
padamu
Angie
: terimakasih
Suara
musik pelipur lara, puluhan wanita itu menggoyangkan pinggul mereka menikmati
indahnya dunia. Mereka sadar, bahwa mereka telah bercinta, dengan tangis tanpa
airmata.
..........
Suara hentakan kaki pada tangga-tangga di
pusat perbelanjaan itu, memekakkan telinga. Mungkin bukan telinga mereka
atau kita, namun telinga para penjaga yang telah bercinta dengan dinginnya malam
dibawah kolong langit tanpa atap.
Bercinta dengan keinginan yang tak perlu, bercinta dengan hasrat yang juga tak
pernah ada sebelumnya.
Maya
: (keluar dari tempat hiburan di mall) disini dingin sekali. Mungkin karena
udara malam
Pengemis
: tolong seikhlasnya mbak, saya hari ini belum makan
Maya
: saya punya ini, ini bu (sambil memberikan kebab yang barusan dibelinya)
Pengemis
: terimakasih nak. Saya iri sama kamu nak. Bisa beli makanan yang enak-enak.
Sedangkan saya, beli makanan biasa saja belum tentu bisa. Saya daridulu ingin
sekali menjad orang kaya. Mbak ini sangat beruntung
Maya
: tidak bu, mungkin ibu yang lebih beruntung. Karena ibu lebih bijak dari saya.
Ini kota metropolitan bu. Masalah saya mungkin jauh lebih rumit dari masalah
ibu
Pengemis
: (masih bingung dengan perkataan barusan)
Maya
: kalau begitu saya pergi dulu bu...
...........
Tok,tok,tok.
Suara pintu yang dipukul beberapa kali..
Apin
: masuk!
Maya
: (membuka pintu) selamat siang pak
Apin
: (menatap sejenak) siang. Silahkan duduk
Maya
: terimakasih pak
Apin
: apa kabar
Maya
: baik pak (terdiam, saling menatap sambil menulis)
Aping
: (berbicara dalam hati) aku merindukanmu
Maya
: (berbicara dalam hati sambil menatap ayunan tangan Apin) aku juga
merindukanmu
Mereka telah bercinta, bercinta dalam jiwa
yang menari-nari dengan dinding pembatas. Bercinta dengan kata tanpa kejujuran,
dengan area yang terlindungi, dengan sisi rasional yang berjalan berdampingan
dengan sisi dramatis.
Apin
+ Maya : (berbisik nyaris terdengar) aku mencintaimu
Apin
: ini filenya
Maya
: terimakasih
Apin
: (berbisik) hati-hati
Perempuan itu menunduk tanpa kata,
menghampiri mejanya, lalu mengambil ponselnya dan mengirimkan sms untuk
sahabatnyaTo:
Sahabatku
Aku bahagia,hari ini bertemu
dengannya, meski hanya sebentar. Aku bahagia melihatnya bahagia.
Aku mengerti ini hasrat yang harus aku hapus, Meski sulit, namun aku yakin aku
mampu. Ada hati yang akan tersakiti jika aku maju tanpa jeda. Aku bukan
miliknya, Dia bukan milikku. Tuhan tidak mempertemukan kita disaat yang tepat.
Aku sadar itu. Apa benar aku harus melangkah pergi?
Maya
: (menatap Eki disebelahnya, di tempat tidur) bagaimana aku bisa idup dengan
laki-laki yang tidak pernah kucintai....bertahun-tahun.... menemaninya...
memahaminya.... dan merawatnya
pertanyaan itu muncul di benak perempuan
yang menatap laki-laki yang terbaring disampingnya hingga terlelap tanpa kata.
Maya
: kau!...
Apin
: (tersenyum) kemari!
Maya
: dimana kau?
Apin
: aku disini, dihatimu, bersama disetiap langkahmu..
Mereka telah bercinta, bersama mimpi-mimpi
mereka yang mungkin saja tertunda. Perempuan itu bercinta dengan bintang yang
akan menjadi matahari, dengan mimpi yang tak akan menjadi nyata, dengan
impiannya. Lelaki itu hanya mimpinya, belahan hatinya, serpihan dari tulang
rusuknya yang belum disatukan Tuhan.
..............
Maya
: (mengirim SMS) aku butuh kau! Sekarang!
Mereka
bertemu di kedai kopi, menghirup secangkir kopi panas dengan aromanya yang
khas.
Maya
: aku bertemu Apin
Angie
: lalu?
Maya
: aku lepas kendali, aku membiarkan semuanya terjadi begitu saja
Angie
: apa!
Maya
: kau mengerti maksudku kan?
Angie
: hamil?
Maya
: bukan
Angie
: lalu apa?
Maya
: aku telah berdosa pada suamiku. Kau tahu aku tidak pernah mencintainya.
Sebenarnya, aku ingin mencerakan Eki, daripada hati ini semakin bimbang
Angie
: bagaimana dengan Gaby, anakmu? Dia masih terlalu kecil untuk menerima
kenyataan pahit ini
Maya
: Gaby, aku sayang padanya. itu sebabnya akan kuperjuangkan dia di pengadilan
nanti. Apin masih menungguku hingga masalah ini selesai
Perempuan
itu, mengejar cintanya, dia telah bercinta dengan realita, dengan nyata yang
tak mudah dapat diraihnya...
Lelaki itu telah bercinta..dengan cinta yang rumit, tapi dia memperjuangkannya.
Dia telah bercinta, dengan realita..
Aku membaca empat huruf itu lalu aku
meletakkan ponselku ketempat semula.
Tak lama aku membasuh wajahku, dengan air wudhu. Berkeluh kesah dengan sang
Maha Pencipta adalah obat paling mujarab meluapkan rasa. Kerinduan dan kekecewaan...
Aku
kembali ke mejaku, melihat layarnya, panggilan tak terjawab.
Maya
: (menelpon balik) ada apa?
Eki
: heiii
Maya
: Iya, ada apa?!
Eki
: kok jawabnya gitu sih
Maya
: memangnya harus bagaimana?
Eki
: biasanya ramah (berusaha mencairkan suasana)
Maya
: ada perlu apa?
Eki
: aku ada masalah, bisakah aku bertemu denganmu
Maya
: aku sekarang di Surabaya. Seminggu lagi kembali. Ada masalah apa?
Eki
: apakah keluargaku ada yang menghubungimu?
Maya
: tidak
Eki
: baiklah, aku akan menghubungimu lagi nanti
Maya
: ya
Apa lagi yang dia inginkan? Aku bukan
siapa-siapa yang patut dia khawatirkan akan merusak hidupnya atau kehidupan
rumah tangganya. Aku hanya perempuan biasa yang berjuang hidup untuk keluargaku
dan kebetulan hatiku pernah memilihnya. Ponselku berdering kembali
Eki
: anakku, dia pergi setelah melihat BBM kita
Maya
: kita? Kita! Memangnya apa yang salah dengan kita! , aku tak pernah menggodamu
meski dengan kata-kata dalam Blackberry Messanger
Eki
: Aku tegaskan sekali lagi, apa keluargaku pernah ada yang menghubungimu!
Hatiku
kembali tergores, kali ini letaknya sangat dalam...
#Flashback
Maya
: Paapaaaaa
Ayah
: Aku mencintaimu nak, jaga adik-adikmu, jaga mama, jadilah anak yang baik
............
Eki
: Aku ingin menegaskan, apa keluargaku ada yang menghubungimu!
Maya
: tidak! Sudah dibilang tidak, ya tidak!
Maya
: (berkata dalam hati) memang begitu kenyataannya
Maya
: bawa dia pulang. Kau kan ayah yang hebat
Eki
: baiklah, terimakasih
Maya
: sampaikan salam sayangku pada Gaby
Eki
: akan kusampaikan
Aku
adalah seorang anak pernah merasakan, ayahnya pergi dengan perempuan lain dan
tak pernah kembali. Kau tau? Aku tidak akan pernah membuat anak-anak lain
merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan..tidak akan! aku berkutat
dengan pikiranku.
.............
Aku menghempaskan nafasku, bercinta dengan
hatiku, bercinta dengan kapas-kapas dilangit yang jika aku menatapnya, aku
mampu melihatnya atau bahkan menyentuhnya, dengan hatiku. Aku telah
bercinta...dengan bayangan bahwa dia nyata. Melepas janji-janji yang mungkin
tak akan pernah terlupa...
Maya
: Selamat Jalan cinta.. Mulai saat ini kita bercinta bersama mimpi-mimpi kita
di alam yang tak nyata.
.............
Penghulu
: saya nikahkan Abdillah Avinassetya binti ibunya dengan Maya Estianti binti
bapaknya dengan maskawin seperangkat alat mandi dibayar tunai. Sah?
Orang-orang
: Sah!
Sepasang insan yang telah dipersatukan
tulang rusuknya oleh Tuhan saling menatap bahagia.
Apin
: hari sudah malam, lagiula kita kan pengantin baru. Sudah sewajarnya kita
melakukannya
Maya
: baiklah, tunggulah disana
Malam
telah larut, bintang berpendar, bumi bergejolak..seperti gejolak nafas kedua
insan yang telah bersatu dalam keindahan..
Mereka telah bercinta...
Bercinta dalam arti yang sesungguhnya
- Contoh Teks Pantun
Ke
mana kancil akan dikejar
Cobalah
cari ke hutan jati
Ketika
kecil rajin belajar
Sudah
besar senanglah hati
- Menganalisis Teks Pantun
Makan
nasi lauknya ikan
Tambah
sedikit sambal terasi
Belajar
selalu jangan lupakan
Agar
menjadi pelajar berprestasi
Berikut
analisis struktur dan kaidah pantun tersebut
1. Teks
pantun tersebut disusun dalam bentuk bait
2. Terdiri
atas 4 baris/larik
- Baris
pertama terdiri atas 4 kata dengan 9 suku kata, bersajak a (..an), mengandung
sampiran
- Baris
kedua terdiri atas 4 kata dengan 10 suku kata, bersajak b (..si) mengandung
sampiran
- Baris
ketiga terdiri atas 4 kata dengan 11 suku kata, brsajak a (..an) mengandung isi
- Baris
keempat terdiri 4 kata dengan 12 suku kata, bersajak b (..si) mengandung isi
Teks
pantun tersebut berisi nasihat rajin belajar (pantun nasihat)
- Memproduksi Teks Pantun
Lebih
baik warna kuning
Daripada
warna ungu
Lebih
baik gigi kuning
Daripada
putih tapi palsu
- Mengonversi Teks Pantun Menjadi Puisi
Pantun
Jalan
– jalan pakai mobil mewah
Melihat
orang menjual paku
Hatiku
hancur dan gelisah
Ketika
dia menolak cintaku
Puisi
Cinta yang Ditolak
Karya:
Imansyah D.S
Cinta...
Cinta
yang membuatku terjebak kedalam kegalauan hati
Aku
pun tetap tersenyum
Walaupun
hatiku tercabik-cabik dibuatnya
Sungguh kejamnya dia..!
Yang tidak sedikit pun
membuka hatinya
Untuk cintaku selama ini
Aku
pun menyesal
Dengan
penuh kegelisahan yang cukup mendalam
Karena
cintaku telah ditolak oleh sang pujaan hati
Tapi mengapa kau secepat
itu menolak cintaku
Padahal aku berusaha untuk
mendapatkannya
Namun apa daya takdir sudah
berkata lain
Mungkin dia benar-benar bukan
jodohku
- Contoh Teks Cerita Ulang
Soekarno
Soekarno, yang akrab dipanggil Bung Karno,
lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak seorang guru sekolah rakyat, Raden
Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan, Ida Ayu Rai. Sebagai anak priyayi
yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap pendidikan tinggi dan lulus dari
Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB) pada 1925. Sebagai mahasiswa
teknik, Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi, ide-ide nasionalisme rupanya
telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan setelah lulus, pada 1926,
lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini memuatkan ide-ide politiknya di
media massa dalam artikel yang berjudul “Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”.
Tulisan ini sangat menekankan ide persatuan antarkelompok yang kemudian
menandai pemikiran politiknya sepanjang kariernya.
Dari uraian di atas kita ketahui bahwa
Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia yang sering disapa Bung Karno
dilahirkan di Blitar, 6 Juni 1901. Latar belakang keluarga beliau termasuk baik
terbukti dengan mampunya beliau mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi atau
saat ini kita kenal dengan istilah kuliah, yang dulu hanya oran-orang tertentu
yang bisa sampai kejenjang ini tidak seperti sekarang.
Perjuangan politik merebut kemerdekaan berlanjut
dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno
menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali
masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin,
Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia
ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia
dibebaskan oleh Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno
mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional
Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerja
sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai
kalangan “garis keras” yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah
Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat
menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden
dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan
melawan pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat
dibuang kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda
mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden
kembali dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen
terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran
semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan
pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno mencoba
menerapkan gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom
(Nasionalis, Agama, dan Komunis). Namun, kondisi krisis ekonomi dan politik
dalam negeri terus bertambah runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno
bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbagi kekuatan
Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru melawan kekuatan
kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan
Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno
mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada
1963. Pada 1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai
tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya
memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di
Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin negara Nonblok yang
paling terkemuka.
Situasi politik Indonesia memuncak dengan
perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian
berlanjut dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan
buntutnya Soekarno tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta
Soekarno
untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966.
Soeharto kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai
kematian Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status
tahanan rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan Proklamasi.
Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa
Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan.
Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah membangun tatanan keadilan
yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil menyejajarkan Indonesia
dengan negara lainnya.
- Menyusun Struktur Teks Biografi "Soekarno”
Orientasi
Soekarno,
yang akrab dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Dia anak
seorang guru sekolah rakyat, Raden Soekami dan wanita Bali berdarah bangsawan,
Ida Ayu Rai. Sebagai anak priyayi yang memang pandai, Soekarno bisa mengecap
pendidikan tinggi dan lulus dari Sekolah Teknik Tinggi di Bandung (kini ITB)
pada 1925. Sebagai mahasiswa teknik, Soekarno terbilang pandai. Akan tetapi,
ide-ide nasionalisme rupanya telah membuat dirinya terpikat. Tiga bulan
setelah lulus, pada 1926, lelaki yang dikenal sebagai orator ulung ini
memuatkan ide-ide politiknya di media massa dalam artikel yang berjudul
“Nasionalisme, Islam, dan Marxisme”. Tulisan ini sangat menekankan ide
persatuan antarkelompok yang kemudian menandai pemikiran politiknya sepanjang
kariernya.
Dari
uraian di atas kita ketahui bahwa Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia
yang sering disapa Bung Karno dilahirkan di Blitar, 6 Juni 1901. Latar belakang
keluarga beliau termasuk baik terbukti dengan mampunya beliau mengenyam
pendidikan di Sekolah Tinggi atau saat ini kita kenal dengan istilah kuliah,
yang dulu hanya oran-orang tertentu yang bisa sampai kejenjang ini tidak
seperti sekarang.
Kronologi
atau Urutan Peristiwa Kehidupan Tokoh
Perjuangan politik merebut kemerdekaan
berlanjut dengan dibentuknya Partai Nasional Indonesia (PNI) pada 1927. Soekarno
menerapkan sikap nonkooperasi dengan Belanda yang membuatnya beberapa kali
masuk tahanan. Pada 1929 dia ditahan oleh Belanda di penjara Sukamiskin,
Bandung, karena aktivitas politiknya, tetapi dibebaskan dua tahun kemudian. Dia
ditahan lagi pada 1933, diasingkan ke Ende, kemudian ke Bengkulu, sampai dia
dibebaskan oleh Jepang pada 1942. Pada masa pendudukan Jepang, Soekarno
mendapat kesempatan lebih besar untuk mempromosikan cita-cita nasional
Indonesia yang bekerja sama dengan Jepang melawan Sekutu. Sikap mau bekerja
sama dengan Jepang ini tidak pelak mengundang kritik keras dari pelbagai
kalangan “garis keras”
yang menginginkan sikap nonkooperasi dengan Jepang.
Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah
Jepang takluk pada Sekutu, atas desakan para aktivis pemuda yang sempat
menculik Soekarno ke Rengas Dengklok, Soekarno dan Hatta memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Sehari kemudian Soekarno-Hatta diangkat menjadi presiden
dan wakil presiden pertama Indonesia. Mereka segera terlibat dalam perjuangan melawan
pendudukan kembali oleh Belanda. Pada masa itu Soekarno-Hatta sempat dibuang
kembali ke Parapat dan Bangka. Namun, ketika secara resmi Belanda mengakui
kedaulatan Indonesia pada 1949, kedudukan Soekarno sebagai presiden kembali
dipulihkan.
Ketika sistem pemerintahan parlemen
terbukti tidak berjalan efektif, Soekarno pada akhir 1956 menyerukan pembubaran
semua partai politik. Dia kemudian membentuk Demokrasi Terpimpin pada 1959, dan
pada tahun berikutnya membubarkan parlemen terpilih. Soekarno mencoba menerapkan
gagasannya akan tiga pilar kekuatan bangsa, yaitu Nasakom (Nasionalis, Agama,
dan Komunis). Namun, kondisi krisis ekonomi dan politik dalam negeri terus
bertambah runyam.
Dalam bidang politik luar negeri, Soekarno
bersikap curiga terhadap AS dan kekuatan Barat. Untuk mengimbagi kekuatan
Barat, dia berperan sebagai pemimpin nengara-negara baru melawan kekuatan
kolonial dan “neokolonial”. Dia berhasil “memaksa” Belanda untuk menyerahkan
Irian Barat (kemudian pada 1963 disebut Irian Jaya, kini Papua). Soekarno
mempermaklumkan “konfrontasi” dengan Federasi Malaysia yang baru dibentuk pada
1963. Pada 1965 Indonesia keluar dari PBB dan Soekarno semakin aktif sebagai
tokoh negara-negara “new emerging forces”. Kharismanya yang hebat tidak hanya
memengaruhi rakyat Indonesia, tetapi juga bangsa-bangsa yang baru merdeka di
Asia-Afrika. Dia juga dikenal sebagai salah satu pemimpin negara Nonblok yang
paling terkemuka.
Situasi politik Indonesia memuncak dengan
perebutan kekuasaan yang gagal pada 30 September 1965. Kejadian ini kemudian
berlanjut dengan pembunuhan besar-besaran, pembubaran Partai Komunis, dan
buntutnya Soekarno tersingkir. Pemimpin militer Mayjen Soeharto meminta
Soekarno
untuk menyerahkan kekuasaan efektifnya melalui Supersemar pada Maret 1966. Soeharto
kemudian menjadi presiden menggantikan Soekarno pada 1968. Sampai kematian
Soekarno di Jakarta pada 21 Juni 1970, dia masih berada dalam status tahanan
rumah. Namun, pemerintah menganugerahinya Pahlawan Proklamasi.
Reorientasi
Sebagai Founding Father atau Bapak Bangsa
Indonesia, Bung Karno telah mengantarkan bangsa Indonesia kepada kemerdekaan.
Dengan perjuangan yang tanpa pamrih, Bung Karno telah membangun tatanan
keadilan yang menyejahterakan rakyat Indonesia serta berhasil menyejajarkan Indonesia
dengan negara lainnya.
Ø Memproduksi Teks Cerita
Ulang
Ronaldo Luís Nazário de Lima
Lahir pada tanggal 22 September 1976, di
Itaguai, Brasil, Ronaldo membuktikan dirinya sebagai pencetak gol tak terbendung
untuk tim sepak bola Eropa pada pertengahan 1990-an. Dia bangkit kembali dari
selesai mengecewakan untuk Piala Dunia 1998 dan serangkaian cedera lutut untuk
memimpin Brasil untuk kemenangan di Piala Dunia 2002, dan pensiun pada tahun
2011 sebagai salah satu dari semua-waktu permainan hebat.
Ronaldo memamerkan mengesankan mencetak gol
kemampuan untuk Cruzeiro, membantu klub untuk pertama Piala nya Brasil juara
pada tahun 1993. The berbakat 17 tahun bernama ke tim nasional Brasil untuk
Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, meskipun ia menyaksikan dari bangku
cadangan sebagai sebangsanya memenangkan Piala.
Ronaldo memukul tanah berjalan saat
kontraknya dijual ke PSV Eindhoven di Belanda pada tahun 1994, rata-rata hampir
satu gol per pertandingan melawan top-notch kompetisi Eropa. Dua tahun bersama
PSV Eindhoven diikuti oleh satu dengan FC Barcelona dan kemudian pindah ke
Inter Milan, periode empat-tahun di mana Ronaldo dua kali memenangkan Pemain
Terbaik Dunia FIFA Tahun dan membawa tim meraih kemenangan di Piala Super
Belanda dan Spanyol.
Selama puncaknya, Ronaldo memiliki
kombinasi yang tak terbendung dari kecepatan dan kekuatan, sama-sama mampu
membajak melalui pembela karena ia menghindar dari serangan mereka gesit dan
mempercepat pergi. Menambah auranya adalah keengganan untuk berlatih dan
berlatih keras, sikap yang tidak sedikit untuk membendung dominasinya.
Hal-hal besar yang diharapkan dari Ronaldo
dan Brasil di Piala Dunia 1998 di Prancis, tapi sementara ia dinobatkan sebagai
pemenang Golden Ball sebagai pemain Piala terbaik, turnamen berakhir pada
catatan asam ketika Ronaldo mengalami cocok kejang sebelum final dan tidak
efektif pada hilangnya 3-0 untuk negara tuan rumah. Kemunduran besar diikuti
ketika Ronaldo pecah tendon lutut pada bulan November 1999 dan reinjured lima
lutut bulan kemudian, mengetuk dia keluar dari aksi selama hampir dua tahun.
Ronaldo membuat kembali kemenangan pada
waktunya untuk Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang, jaring delapan gol
untuk memenangkan penghargaan Golden Boot sebagai pencetak gol terbanyak Piala
sementara memimpin Brasil juara dunia kelima. Ronaldo ditransfer ke Real Madrid
pada musim gugur, memenangkan Pemain Dunia FIFA of the Year Award untuk ketiga
kalinya sebelum memimpin klub barunya ke La Liga dan Piala Super Spanyol
kejuaraan pada tahun 2003.
Ronaldo tampil di satu Piala Dunia akhir
untuk Brasil pada tahun 2006. Meskipun Brasil itu melambung di perempat final
oleh Prancis, Ronaldo mencetak tiga kali untuk memecahkan rekor dengan 15 gol
karir dalam bermain Piala Dunia.
- Mengonversi Teks Cerita Ulang Mejadi Cerpen
Sepertinya menjadi salah satu biografi
pemain bola yang banyak diminati oleh masyarakat secara luas.
Rasanya
mustahil jika sebagai seorang penggemar bola, Anda tidak mengetahui siapa
Ronaldo sebenarnya. Biografi Ronaldo yang menceritakan segala macam
seluk beluk dan latar belakang pemain bola berkepala botak ini ramai diminati.
Ronaldo,
kepala botak, tidak terlalu ganteng, tapi mampu menunjukkan performa yang luar
biasa selama dia berkarir sebagai seorang pesepakbola. Sampai-sampai akhirnya
seorang Ronaldo, mendapatkan julukan "The Phenomenon". Julukan itu
tak langsung datang begitu saja, ia harus menempuh perjalanan yang luar biasa
sepanjang kariernya. Perjalanan yang akan tercatat dan dikenang dalam biografi
Ronaldo.
Ronaldo yang pastinya tidak banyak dibahas
ketika pertandingan sepakbola tengah berlangsung, digambarkan secara jelas dan
gamblang.
Kesederhanaan
bahkan kekurangan dalam hal finansial ternyata tidak membatasi semangat Ronaldo
untuk mewujudkan cita-citanya.
Cerita
awal dari biografi Ronaldo, adalah cerita tentang kelahirannya.
Ronaldo
Luiz Nazario Da Lima, begitulah nama aslinya. Lahir di Bento Ribiero, Brazil
pada 22 September 1976. Ronaldo dilahirkan dalam keluarga yang sangat
sederhana.
Kesederhanaan
bahkan kekurangan dalam hal finansial ternyata tidak membatasi semangat Ronaldo
untuk mewujudkan cita-citanya. Ronaldo ingin tetap menjadi seorang pemain sepak
bola profesional. Meskipun tak mampu membeli sepatu saat ingin berlatih bersama
klub Flamengo junior, Ronaldo kecil tetap berlatih di jalanan. Keperihan
Ronaldo sedari kecil digambarkan dalam biografi Ronaldo.
Perjuangan serta kegigihan Ronaldo dalam
mewujudkan cita-citanya itu pasti akan menjadi penggalan cerita yang menarik
dalam buku biografi Ronaldo. Membaca biografi Ronaldo pada bagian ini pasti
akan membuat Anda terinspirasi dan termotivasi.
Keberuntungan
pun berpihak padanya. Dalam buku biografi Ronaldo diceritakan bahwa bakat
Ronaldo yang terpendam itu akhirnya diketahui oleh salah satu legenda
Brazil Jarzinho. Kemudian, Jarzinho mengajak dan membawanya serta mengenalkannya
ke klub Cruzero. Gaya bermain Ronaldo sekarang menjadi inspirasi bagi para
pemain-pemain baru. Sekarang saatnya menanti biografi Ronaldo setelah taklagi
menjadi pemain sepak bola.
No comments:
Post a Comment